Find Us On Social Media :

Kebijakan VOC Menebang Kelebihan Jumlah Tanaman agar Produksinya Tidak Berlebihan Sehingga Harga Tetap Dapat Dipertahankan Lazim

By Afif Khoirul M, Rabu, 18 September 2024 | 12:15 WIB

VOC membangun kantornya di Nusantara.

Rempah-rempah ini menjadi incaran para pedagang dari berbagai bangsa, seperti Arab, India, Cina, dan Eropa.

VOC, yang didirikan pada tahun 1602, adalah kongsi dagang Belanda yang diberi hak istimewa oleh pemerintah Belanda untuk memonopoli perdagangan di Hindia Timur.

VOC memiliki armada kapal yang kuat, tentara yang terlatih, dan jaringan dagang yang luas. VOC juga memiliki hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja setempat, membangun benteng, mencetak uang, dan bahkan berperang.

VOC datang ke Nusantara dengan tujuan utama untuk menguasai perdagangan rempah-rempah. VOC berhasil menaklukkan Maluku pada tahun 1605 dan memaksa rakyat Maluku untuk menjual rempah-rempah hanya kepada VOC dengan harga yang sangat murah.

VOC juga melakukan berbagai cara untuk mencegah rakyat Maluku menanam atau menjual rempah-rempah kepada pihak lain, seperti menghancurkan kebun-kebun rempah-rempah, membakar kapal-kapal dagang, dan membunuh para penyelundup.

VOC juga memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah-daerah lain di Nusantara yang menghasilkan rempah-rempah atau komoditas lain yang menguntungkan, seperti lada, kopi, teh, gula, dan tekstil.

VOC menerapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang mewajibkan rakyat untuk menanam tanaman tertentu yang ditentukan oleh VOC dan menyerahkan hasilnya kepada VOC tanpa imbalan yang layak.

VOC juga menerapkan sistem monopoli perdagangan yang melarang rakyat untuk berdagang dengan pihak lain selain VOC.

Ekstirpasi: Kebijakan yang Mematikan Harapan Petani

Salah satu kebijakan VOC yang paling kejam dan tidak berperikemanusiaan adalah ekstirpasi. Ekstirpasi adalah penebangan atau pemusnahan tanaman rempah-rempah yang melebihi kuota yang ditetapkan oleh VOC. Kebijakan ini diterapkan oleh VOC di Maluku sejak tahun 1621.

Tujuan dari kebijakan ekstirpasi adalah untuk menjaga harga rempah-rempah tetap tinggi di pasar Eropa. VOC beranggapan bahwa jika produksi rempah-rempah terlalu banyak, maka harga rempah-rempah akan turun dan keuntungan VOC akan berkurang.

Oleh karena itu, VOC membatasi jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam oleh rakyat Maluku dan menghancurkan tanaman-tanaman yang melebihi batas tersebut.