Find Us On Social Media :

Selama Setengah Abad Tongkat Pangeran Diponegoro Disimpan Keluarga Jean Chretien Baud di Belanda

By Afif Khoirul M, Senin, 2 September 2024 | 13:06 WIB

Jean Chretien Baud adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, yang menyimpan tongkat Pangeran Diponegoro.

Diduga ada maksud untuk mengambil hati dan perhatian dari Jean Chretien Baud.

Baud menerima tongkat tersebut dengan penuh hormat. Ia menyadari nilai sejarah dan budaya dari tongkat tersebut, dan ia berjanji untuk menjaganya dengan baik. Tongkat itu menjadi bagian dari koleksi pribadi Baud, dan ia membawanya kembali ke Belanda ketika ia pensiun pada tahun 1836.

Selama lebih dari satu setengah abad, tongkat Kanjeng Kiai Tjokro tetap berada di tangan keluarga Baud. Mereka mewariskannya dari generasi ke generasi, dan mereka selalu menghormati sejarah dan makna dari tongkat tersebut.

Pada tahun 2015, keluarga Baud memutuskan untuk mengembalikan tongkat Kanjeng Kiai Tjokro ke Indonesia. Mereka merasa bahwa tongkat tersebut seharusnya berada di tanah kelahirannya, dan mereka ingin memberikan kontribusi untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Belanda.

Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro diserahkan kepada pemerintah Indonesia dalam sebuah upacara resmi di Jakarta. Tongkat tersebut kini menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Indonesia, dan ia menjadi simbol perjuangan dan perdamaian antara Indonesia dan Belanda.

Kisah Jean Chretien Baud dan tongkat Pangeran Diponegoro adalah pengingat bahwa sejarah adalah sebuah perjalanan yang panjang dan berliku. Ada masa-masa konflik dan permusuhan, tetapi ada juga masa-masa perdamaian dan rekonsiliasi.

Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro adalah bukti bahwa bahkan di tengah-tengah perbedaan, kita dapat menemukan kesamaan dan membangun jembatan persahabatan.

Jean Chretien Baud meninggal dunia pada tahun 1859. Ia meninggalkan warisan yang kompleks, tetapi juga penting. Ia adalah seorang jenderal yang berjuang untuk negaranya, tetapi ia juga seorang intelektual yang menghargai budaya dan sejarah. Ia adalah seorang penjajah, tetapi ia juga seorang penjaga tongkat pusaka Pangeran Diponegoro.

Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro tetap menjadi simbol perjuangan dan harapan bagi rakyat Indonesia. Ia mengingatkan kita akan keberanian dan pengorbanan Pangeran Diponegoro, dan ia menginspirasi kita untuk terus berjuang untuk kemerdekaan dan keadilan.

Kisah Jean Chretien Baud dan tongkat Pangeran Diponegoro adalah kisah tentang dua dunia yang bertemu, tentang dua sosok yang berbeda tetapi saling terkait. Ia adalah kisah tentang sejarah, tentang budaya, tentang perjuangan, dan tentang perdamaian.

Ia adalah kisah yang layak untuk dikenang dan dipelajari, karena ia mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---