Find Us On Social Media :

Menjalin Bhinneka dalam Gotong Royong, Nilai Pancasila yang Abadi

By Afif Khoirul M, Minggu, 25 Agustus 2024 | 19:45 WIB

Ilustrasi - Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, tantangan untuk menjaga persatuan tetap ada. Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di berbagai daerah mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun, semangat gotong royong kembali menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah dan rakyat bekerja sama untuk memadamkan pemberontakan dan membangun kembali daerah-daerah yang terkena dampak.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Gotong Royong sebagai Wujud Demokrasi

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengajarkan kita untuk mengambil keputusan secara musyawarah dan mufakat. Dalam semangat gotong royong, setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama, bukan berdasarkan kehendak individu atau kelompok tertentu.

Sistem pemerintahan Indonesia yang demokratis memberikan ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Pemilihan umum, baik di tingkat nasional maupun daerah, merupakan wujud nyata dari nilai kerakyatan. Dalam pemilihan umum, rakyat memilih wakil-wakil mereka yang akan duduk di lembaga legislatif.

Di tingkat desa, semangat gotong royong tercermin dalam musyawarah desa. Dalam musyawarah desa, seluruh warga desa berkumpul untuk membahas berbagai masalah dan mengambil keputusan bersama. Musyawarah desa merupakan wujud nyata dari demokrasi langsung, di mana rakyat secara langsung terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Gotong Royong sebagai Wujud Pemerataan

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengajarkan kita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam semangat gotong royong, setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Tidak ada kesenjangan sosial yang terlalu lebar antara si kaya dan si miskin.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan keadilan sosial. Program-program pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam pembangunan.

Di tingkat masyarakat, semangat gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan sosial. Masyarakat bahu-membahu membantu sesama yang membutuhkan. Mereka juga bergotong royong membangun fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, dan sekolah.

Gotong Royong di Era Modern

Di era modern ini, semangat gotong royong tetap relevan dan penting. Tantangan-tantangan baru, seperti perubahan iklim, pandemi, dan konflik sosial, membutuhkan solusi bersama. Semangat gotong royong dapat menjadi kunci dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi sarana untuk memperkuat semangat gotong royong. Melalui media sosial, kita dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kita juga dapat memanfaatkan teknologi untuk menggalang dana dan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.

Gotong royong adalah warisan luhur bangsa Indonesia yang harus terus kita jaga dan lestarikan. Ia adalah bukti nyata bahwa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang mampu mengatasi segala tantangan dengan semangat kebersamaan. Mari kita terus menjalin bhinneka dalam gotong royong, demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Dalam setiap hela napas gotong royong, terpancar semangat Pancasila yang abadi. Mari kita jaga api persatuan ini, agar tetap menyala menerangi jalan menuju masa depan gemilang.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---