Artikel ini akan memberi penjelasan bagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa, semoga bermanfaat.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Tak sekadar sebagai dasar negara, Pancasila juga berpesan sebagai falsafah kehidupan masyarakat Indonesia. Lalu bagaimanapenerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa?
Mengutip Bobo.ID,Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, panca yang artinya lima dan sila yang artinya prinsip atau dasar. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang digali dari nilai dan tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali. Artinya, Pancasila bukan sekadar dihafalkan, tapi nilai-nilainya harus juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu penerapan Pancasila yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkannya di kehidupan berbangsa. Kembali ke pertanyaan awal,bagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa?
Baca Juga: Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan
Penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa adalah implementasi nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan tujuan Pancasila, yakni menciptakan kehidupan yang aman dalam berbangsa dan bernegara.
Pada kenyataannya, penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa tidak selalu dilakukan. Ada beberapa masyarakat yang menerapkan Pancasila dengan baik, namun ada juga yang tidak.
Tidak diterapkannya nilai Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa ini disebabkan oleh beberapa tantangan. Berikut ini penjelasan contoh dan tantangan penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa.
1. Sila Pertama
Sila pertama merefleksikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya pada Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu, masyarakat bisa memiliki agama dan kepercayaannya dengan bebas dan bisa melaksanakannya.
Meski begitu, tak semua masyarakat Indonesia melaksanakan ajaran dan tata cara keagamaan dengan nyaman. Sebab, masih sering terjadi persoalan terkait kebebasan beragama karena intoleransi terhadap orang berbeda keyakinan.
2. Sila Kedua
Sila kedua merefleksikan masyarakat harus dijunjung tinggi, diperlakukan, dan diakui sesuai martabat manusia. Nah, sebagai warga negara, setiap masyarakat Indonesia mempunyai derajat, hak, dan kewajiban yang sama.
Oleh karena itu, segala tindakan yang melanggar kemanusiaan antar sesama tidak bisa dibenarkan. Sayangnya masih ada yang mengabaikan. Terlihat adanya perundungan, diskriminasi, hingga ujaran kebencian.
Baca Juga: Kebutuhan Bangsa Indonesia yang Disimbolkan dalam Sila Kelima Pancasila
3. Sila Ketiga
Sila ketiga memberikan syarat mutlak kepada setiap bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi persatuan. Contoh penerapannya seperti masyarakat bersatu karena adanya teknologi komunikasi yang semakin mudah.
Meski begitu, di kehidupan berbangsa, kita masih sering menemukan pendapat yang menebar kebencian.
4. Sila Keempat
Sila keempat menegaskan bahwa segala keputusan di masyarakat harus dilakukan dengan bijaksana. Sehingga, untuk melaksanakan kegiatan secara bersama-sama harus ditempuh dengan jalan musyawarah.
Masih banyak tantangan yang dijumpai dalam penerapan Pancasila, seperti adanya sikap intoleransi dan anti kritik.
5. Sila Kelima
Di kehidupan berbangsa, keadilan bisa bermakna bahwa setiap bangsa Indonesia berada dalam posisi yang setara. Penerapan Pancasila sila kelima ini seperti berbuat adil tanpa pilih kasih hingga mencegah adanya diskriminasi.
Namun, di kehidupan berbangsa masih ditemui ketidakadilan, seperti penegakan hukum yang tidak setara. Artinya tantangan dalam penerapan sila kelima ini adalah kurang tegasnya sistem hukum yang berlaku di Indonesia.
Begitulah penjelasanbagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa, semoga bermanfaat.