Kebutuhan Bangsa Indonesia yang Disimbolkan dalam Sila Kelima Pancasila

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Fungsi Pancasila sebagai dasar kepribadian bangsa memiliki beberapa implikasi penting.
Ilustrasi - Fungsi Pancasila sebagai dasar kepribadian bangsa memiliki beberapa implikasi penting.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com -Di tengah gemuruh perjuangan merebut kemerdekaan, di antara asa dan cita-cita luhur para pendiri bangsa, terukir sebuah sila yang menjadi penopang tegaknya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila kelima Pancasila, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", bukanlah sekadar rangkaian kata indah, melainkan cerminan kebutuhan mendasar bangsa yang telah berabad-abad merindukan keadilan dan kemakmuran bersama.

Pada masa penjajahan, rakyat Indonesia hidup dalam belenggu ketidakadilan. Kekayaan alam negeri ini dieksploitasi untuk kepentingan penjajah, sementara rakyat pribumi hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.

Pendidikan yang layak hanya dapat dinikmati segelintir golongan, sementara mayoritas rakyat terjerat dalam buta huruf. Ketidakadilan ini menciptakan jurang pemisah yang menganga antara si kaya dan si miskin, antara penguasa dan rakyat jelata.

Dalam perjuangan merebut kemerdekaan, para pahlawan bangsa menyadari bahwa kemerdekaan politik saja tidaklah cukup. Kemerdekaan harus disertai dengan keadilan sosial yang menjamin kesejahteraan seluruh rakyat.

Cita-cita luhur ini kemudian dituangkan dalam sila kelima Pancasila, yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa yang adil dan makmur.

Sila kelima Pancasila mengandung makna mendalam tentang kebutuhan bangsa Indonesia akan keadilan sosial. Keadilan sosial bukan berarti pemerataan yang absolut, melainkan upaya untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri dan mencapai kehidupan yang layak.

Keadilan sosial mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya. Dalam bidang ekonomi, keadilan sosial berarti terciptanya sistem ekonomi yang berkeadilan, di mana kekayaan negara didistribusikan secara merata dan tidak hanya dinikmati oleh segelintir golongan.

Dalam bidang politik, keadilan sosial berarti terciptanya sistem politik yang demokratis, di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam bidang hukum, keadilan sosial berarti terciptanya sistem hukum yang adil dan tidak diskriminatif, di mana setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum.

Dalam bidang sosial, keadilan sosial berarti terciptanya masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diterima tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

Dalam bidang budaya, keadilan sosial berarti terciptanya ruang bagi setiap individu untuk mengekspresikan identitas budaya mereka tanpa rasa takut atau diskriminasi.

Perjalanan bangsa Indonesia menuju keadilan sosial bukanlah jalan yang mudah. Berbagai tantangan dan rintangan menghadang, mulai dari kesenjangan ekonomi yang masih lebar, korupsi yang merajalela, hingga konflik sosial yang kerap terjadi.

Namun, dengan semangat gotong royong dan komitmen untuk mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa, kita yakin bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah sekadar impian, melainkan kenyataan yang dapat kita raih bersama.

Sila kelima Pancasila menjadi obor penerang yang menuntun langkah kita menuju masa depan yang lebih baik. Ia mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita perjuangkan bukan hanya untuk segelintir golongan, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Ia mengajarkan kita bahwa keadilan sosial adalah hak setiap warga negara, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mewujudkannya.

Dalam setiap denyut nadi kehidupan bangsa ini, marilah kita terus berjuang untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mari kita bangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera, di mana setiap individu dapat hidup dengan bermartabat dan mencapai potensi terbaiknya.

Dengan semangat persatuan dan gotong royong, kita yakin bahwa cita-cita luhur para pendiri bangsa akan terwujud, dan Indonesia akan menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Artikel Terkait