Find Us On Social Media :

Menjalin Bhinneka dalam Gotong Royong, Nilai Pancasila yang Abadi

By Afif Khoirul M, Minggu, 25 Agustus 2024 | 19:45 WIB

Ilustrasi - Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.

Semangat gotong royong dalam Islam tercermin dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membangun masjid, membantu fakir miskin, dan menolong sesama yang membutuhkan.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Gotong Royong sebagai Wujud Solidaritas

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengajarkan kita untuk menghormati harkat dan martabat setiap manusia. Dalam semangat gotong royong, setiap individu dipandang sebagai bagian penting dari masyarakat.

Tidak ada diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, atau golongan. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membangun bangsa.

Sejarah mencatat bagaimana semangat gotong royong telah menjadi perekat persatuan dalam menghadapi berbagai tantangan. Ketika penjajah Belanda datang ke Nusantara, rakyat Indonesia bersatu padu melawan mereka.

Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan pahlawan-pahlawan lainnya memimpin rakyat dalam perjuangan melawan penjajahan. Mereka rela berkorban harta dan nyawa demi kemerdekaan bangsa.

Setelah Indonesia merdeka, semangat gotong royong tetap berkobar. Presiden Soekarno mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk membangun bangsa dengan semangat gotong royong. Ia mengatakan, "Gotong royong adalah jiwa bangsa Indonesia. Dengan gotong royong, kita bisa mencapai segala cita-cita."

Persatuan Indonesia: Gotong Royong sebagai Perekat Bangsa

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman suku, agama, bahasa, dan budaya menjadi kekayaan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia.

Namun, semangat gotong royong telah menjadi perekat yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

Sumpah Pemuda, yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928, merupakan tonggak penting dalam sejarah persatuan Indonesia.

Para pemuda dari berbagai daerah bersumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu: Indonesia. Semangat persatuan ini terus berkobar dalam perjuangan merebut kemerdekaan.