Penting: memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi masyarakat di masa mendatang.
Selanjutnya adalah sejarah sebagai kisah yang berarti sejarah memuat narasi yang tersusun berdasarkan ingatan manusia, berdasarkan kesan atau interpretasi terhadap peristiwa di masa lalu. Sejarah sebagai kisah dapat disusun dalam dua cara, yaitu lisan dan tertulis.
Contoh secara lisan adalah melalui penuturan saksi mata, sedangkan secara tertulis dapat dilihat dari buku atau catatan sejarah. Karena sejarah sebagai kisah dapat berdasarkan kesan atau interpretasi seseorang, maka besar kemungkinan sifatnya adalah subyektif.
Ciri-ciri sejarah sebagai kisah didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Maksudnya, kisah sejarah harus sesuai dengan nilai faktual yang ada sesuai kenyataannya, meskipun dalam penyusunannya diberikan penafsiran atau interpretasi dari sang penutur.
- Sejarah sebagai ilmu
Sejarah juga disebut sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan yang menyangkut masa lalu yang kemudian disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah metode ilmiah. Sejarah sebagai ilmu mengandung pengetahuan dari masa lalu yang kemudian diwariskan kepada masyarakat di masa mendatang.
Karena itulah sejarah sebagai ilmu berarti sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis perkembangan masyarakat dan kemanusiaan di masa lalu. Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah obyektif, bersifat empiris, memiliki obyek kajian, punya metode, mempunyai generalisasi, dan mempunyai teori.
Obyektif: berdasarkan keadaan yang sebenarnya.
Bersifat empiris: dijadikan fakta yang kemudian tertulis atau dicatat dalam tulisan sejarah.
Memiliki obyek kajian: obyek sejarah adalah waktu yang dianggap penting karena merupakan pandangan sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.
Punya metode: cara menyusun pengetahuan dan kebenaran dari beragam peristiwa.