Find Us On Social Media :

Dyah Gitarja, Sang Ratu Prajurit yang Mengantar Majapahit Menuju Kejayaan

By Afif Khoirul M, Selasa, 16 Juli 2024 | 14:15 WIB

Ilustrasi - Sosok Dyah Gitaraja merupakan pemimpin wanita dari Majapahit.

Para bangsawan daerah, yang sebelumnya tergabung dalam kerajaan Singhasari yang ditaklukkan Majapahit, menyimpan ambisi untuk melepaskan diri.Salah satu pemberontakan terbesar terjadi di awal masa pemerintahan Dyah Gitarja, dipimpin oleh Kediri, bekas bawahan Singhasari. Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang pemberontak kharismatik bernama Juru Demung.

Dengan sigap dan tanpa ragu, Dyah Gitarja mengerahkan pasukannya untuk menumpas pemberontakan.

Baca Juga: Akhir Pahit Gajah Mada Penakluk Nusantara yang Berakhir dalam MoksaNamun, Dyah Gitarja sadar bahwa pendekatan militer semata tidak cukup. Dia membutuhkan strategi jangka panjang untuk memastikan stabilitas Majapahit. Keputusan penting pun diambilnya.

Dyah Gitarja mengangkat seorang pemuda berbakat bernama Gajah Mada sebagai Mahapatih, perdana menteri sekaligus panglima perang tertinggi.Gajah Mada adalah sosok yang tepat untuk mendampingi Dyah Gitarja. Dia dikenal sebagai pemimpin perang yang brilian dan tegas.

Gajah Mada memiliki ambisi yang sama dengan Dyah Gitarja, yaitu menjadikan Majapahit sebagai kerajaan yang disegani di seluruh Nusantara.Dalam sebuah pertemuan yang legendaris, Dyah Gitarja dan Gajah Mada berdiskusi tentang masa depan Majapahit. Mereka sepakat bahwa kerajaan membutuhkan cita-cita yang besar dan pemersatu untuk menggalang persatuan dan mendorong ekspansi.

Lahirlah kemudian Sumpah Palapa, sebuah janji yang diucapkan Gajah Mada di hadapan Dyah Gitarja dan para pejabat istana.Isi Sumpah Palapa tersebut sangatlah ambisius. Gajah Mada bersumpah tidak akan memakan nasi, buah, dan ikan apapun, sampai seluruh Nusantara dapat disatukan di bawah panji Majapahit. Sumpah ini disambut dengan hening sejenak, kemudian disusul gemuruh semangat dan dukungan dari para hadirin.Dengan Sumpah Palapa sebagai pemandu, dimulailah era baru bagi Majapahit. Dyah Gitarja dan Gajah Mada bahu-membahu memperkuat militer, menjalin koalisi dengan kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, dan melancarkan ekspedisi militer untuk menaklukkan wilayah-wilayah yang sebelumnya tunduk pada Singhasari.Meskipun Dyah Gitarja tidak turun langsung ke medan perang, kepemimpinannya yang tegas dan visioner menjadi sumber kekuatan bagi Majapahit.

Dia berhasil menciptakan suasana kondusif di dalam istana, meredam intrik politik, dan memastikan sumber daya kerajaan dialokasikan secara efektif untuk mendukung ekspansi Majapahit.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---