Find Us On Social Media :

Ketika Sambernyawa Melawan 3 Musuh Sekaligus: Dari Pakubuwono III Hingga VOC

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 13 Juli 2024 | 12:48 WIB

Pangeran Sambernyawa

Nicolaas Hartingh, perwakilan VOC, memberinya julukan Pangeran Sambernyawa karena ia dikenal sebagai prajurit yang gagah berani dan kejam terhadap musuhnya. Ia dikatakan mampu menyebabkan banyak korban dari pihak lawan.

Setelah bertahun-tahun berperang, ia akhirnya menandatangani Perjanjian Salatiga dengan Pakubuwana III pada tahun 1757, yang memberinya wilayah seluas 4.000 cacah (kepala keluarga) dan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

Dengan demikian, ia menjadi pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di Surakarta. Di dekat alun-alun Surakarta, ia membangun keraton baru dan memerintah hingga meninggal pada 23 Desember 1795.

Pangeran Mataram yang paling bernyali

Pangera Sambernyawa barangkali adalah salah satu pangeran Mataram Islam paling berani dan bernyali. Demi mendapatkan haknya sebagai penguasa Mataram, dia bahkan melawan pamannya sendiri.

Pangeran Sambernyawa nama aslinya Raden Mas Said, kelak dikenal sebagai Mangkunegara I. Dia adalah pendiri Kadipaten Mangkunegaran di Surakarta dan pahlawan nasional Indonesia.

Raden Mas Said dijuluki Sambernyawa karena keganasan dan keberaniannya melawan musuh-musuhnya, terutama VOC dan bahkan Mataram Islam sendiri. Raden Mas Said lahir pada 7 April 1725 di Kartasura.

Dia adalah putra dari Pangeran Arya Mangkunegara, calon pewaris kesultanan Mataram yang anti-VOC. Karena sikapnya itu, Arya Mangkunegara dibuang ke Sri Lanka oleh VOC.

Raden Mas Said kemudian diasuh oleh neneknya, Raden Ajeng Sumanarsa. Perjuangan

Mangkunegara I dimulai ketika ia bergabung dengan pemberontakan Sunan Kuning melawan VOC dan Pakubuwana II pada tahun 1742. Sebagai panglima perang, ia mendapat gelar Pangeran Perang Wedana Pamot Besur.

Ia juga menikah dengan Raden Ayu Kusuma Patahati.

Pemberontakan Sunan Kuning berhasil mengusir Pakubuwana II dari Kartasura dan menguasai istana. Namun, VOC kemudian membantu Pakubuwana II untuk merebut kembali Kartasura dan menyerang pasukan Sunan Kuning.