Find Us On Social Media :

Perubahan Wajah Babarsari Yang Kini Dapat Julukan 'Gotham City'

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 19 Juni 2024 | 21:11 WIB

Menurut sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, salah satu penyebab seringnya terjadi perselisihan di Babarsari adalah beragamnya masyarakat yang tinggal di situ.

"Masyarakat masih melaksanakan kegiatan seperti biasanya," tandas Riski, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Jogja AKP Probo Satrio mengonfirmasi adanya insiden kerusuhan yang terjadi di depan klinik kecantikan di Jalan Bhayangkara, Kota Yogyakarta pada Selasa (18/6/2024).

"Pelaku sama-sama orang timur," ucap Probo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Kerusuhan itu menyebabkan dua warga mengalami luka-luka. Saat ini kedua korban tengah dirawat di rumah sakit. Namun, Probo mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan motif tindak kerusuahan tersebut.

"Korbannya masih di rumah sakit semua. Jadi kita belum bisa memintai keterangan korbannya," terang Probo.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Probo juga belum bisa memastikan luka yang dialami korban karena pihaknya belum mendapat keterangan dari dokter terkait. Namun, ia memastikan bahwa kedua korban telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Metamorfosis Babarsari

Babarsari adalah kampung Padukuhan Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman. Lokasi kampung ini berjarak sekitar 7 kilometer di sisi timur laut pusat Kota Yogyakarta. ”Padukuhan Tambakbayan itu terdiri dari tiga kampung, yakni Tambakbayan, Glendongan, dan Babarsari,” kata Dukuh Tambkbayan, Widodo (60), saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/7/2022), sebagaimana dikutip dari Kompas.ID.

Dia bilang, dulu sebagian besar wilayah Babarsari berupa tegalan atau ladang yang ditanami palawija. Dia menyebut, tegalan di Babarsari waktu itu tidak memiliki sistem irigasi sendiri dan kondisinya tandus karena tidak ada pengairan.

"Jalan di Babarsari juga tak seluas seperti sekarang, dulu hanya cukup untuk lewat gerobak,” tambahnya.

Sementara menurut Suwadi, warga Babarsari, sebelum ditinggali penduduk, wilayah Kampung Babarsari masih berupa hutan. Dia menambahkan, pada dekade 1960-an, sejumlah warga dari daerah Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pindah ke Babarsari. Mereka membangun gubuk-gubuk dan tinggal di situ.

Masih menurut Suwadi, sebelum dikenal dengan nama Babarsari, kampung tersebut bernama Jangkaran. Namun, nama kampung itu kemudian diubah oleh Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono IX. ”Yang memberikan nama Babarsari itu adalah Ngarsa Dalem (Sultan) IX,” tuturnya.