Find Us On Social Media :

Mustika Ratu: Menjaga Warisan, Menapaki Jejak Kesuksesan

By Tjahjo Widyasmoro, Selasa, 11 Juni 2024 | 11:43 WIB

Mooryati Sudibyo menerima penghargaan empu jamu dari MURI pada 2008

Mooryati Soedibyo adalah simbol kearifan lokal dan kekuatan perempuan di industri kecantikan Indonesia. Keberanian dan tekad luar biasa mengantarkannya merintis dan mengembangkan bisnis berbasis jamu tradisional hingga mencapai sukses di kancah nasional dan internasional.

Perjalanan hidup dan jejak suksesnya memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama pengusaha muda dan perempuan di Tanah Air.

Sejak kecil, Mooryati sudah akrab dengan dunia jamu yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di lingkungan Keraton.

Pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dari Keraton memegang peranan penting dalam membentuk visinya. Dengan modal Rp 25.000, Mooryati memulai usaha jamu di garasi rumahnya.

Dalam bukunya, Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru: The Untold Story, Mooryati menggambarkan bagaimana jamu, yang dahulu disebut jampi-jampi, berfungsi sebagai sarana perawatan kesehatan yang merawat tubuh dari dalam dan luar.

Di lingkungan Keraton, Mooryati mempelajari berbagai bahan berkhasiat yang telah diteliti secara turun-temurun. Ia mencatat dan memperhatikan cara pembuatan jamu serta penggunaan rempah-rempah tersebut.

Ilmu yang didapat dari Keraton ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi lingkungannya setelah ia menikah dan keluar dari Keraton untuk mendampingi suaminya yang bertugas.

Memulai di Garasi

Tahun 1973, Mooryati memulai bisnis pembuatan jamu beras kencur di garasi rumahnya di Jalan Sawo 31, Menteng, Jakarta Pusat. Awalnya, bisnis ini dijalankan dengan bantuan dua orang pembantu dan bahan baku yang dicari sendiri.

Garasi rumahnya penuh dengan bahan baku jamu dan kosmetik yang sering mengeluarkan bau tak sedap, tetapi tekad dan keyakinan yang kuat menjadi bekal yang sangat berharga dalam mengawali bisnis.

Semua proses produksi dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya seperti pipisan dan lumpang batu yang dibawa dari Solo.

Dalam sehari, ia bisa menghasilkan lima botol jamu, dan dalam sebulan mencapai 120 botol.

Produk pertama ini dipasarkan kepada teman-teman arisan di berbagai organisasi seperti di Departemen Perindustrian, Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII), dan kepada tetangga-tetangga di Jalan Sawo.

Pengalaman pertama ini memompa semangat Mooryati untuk terus maju mengembangkan bisnis penjualan jamu.

Pada 1975, Mooryati mendirikan PT Mustika Ratu. Perusahaan ini lahir dari keinginan untuk berbagi warisan budaya Indonesia melalui produk dan perawatan alami berkualitas tinggi.

Dengan semangat kerja keras, bakat, dan pengetahuan dari warisan leluhur Keraton, Mooryati mengembangkan keterampilannya dalam meracik jamu dan kosmetik. Melalui inovasi ekstraksi, ia mengubah cara tradisional pembuatan jamu menjadi lebih praktis dan tahan lama.

Produk pertama Mustika Ratu ada 10 jenis, yang meliputi lima jenis jamu serbuk (Perawatan Wanita, Perawatan Remaja Puteri, Sedet Saliro untuk pelangsing tubuh, Sepetan Sari untuk keputihan, dan Kesepuhan untuk menopause) serta empat produk kosmetika tradisional (Lulur, Mangir, Bedak Dingin, dan Air Mawar).

Salah satu inovasi signifikan yang dihasilkan adalah pembuatan shampo merang yang sangat berkhasiat untuk mencegah kerontokan dan memperkuat akar rambut. Shampo merang yang dihasilkan pun mendapat respons positif dari para pelanggan.

Inovasi untuk Merespons Pasar

Seiring berjalannya waktu, Mustika Ratu terus melakukan inovasi. Pada  1978, Mooryati membeli mesin pembuat pil dari Taiwan untuk mempercepat proses produksi dan memastikan ukuran yang seragam.

Dengan langkah ini, Mustika Ratu mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Pada  1981, pabrik Mustika Ratu di Ciracas diresmikan oleh Menteri Kesehatan Soewarjono Surjaningrat.

Pabrik ini mampu menampung 150 karyawan dan menjadi pabrik kosmetik terbesar pertama di Indonesia, menandai transisi Mustika Ratu dari industri rumahan menjadi perusahaan besar yang diperhitungkan.

Pada 1989, jenama Jamu Jagaraga dikembangkan menjadi 57 varian jamu kesehatan. Pada  1990, perusahaan meluncurkan teh pelangsing Simming Tea dan Slimming Tea Honey Lime. Dua  berselang, produk untuk segmen remaja, Mustika Puteri, dilahirkan.

Pada  1994, Mustika Ratu mengembangkan fasilitas instalasi minuman Ready to Drink (RTD) Beras Kencur dengan teknologi tinggi Tetrapak.

Perusahaan juga menambah seri produk perawatan tubuh dan rambut untuk balita di  yang sama. Pada  1995, PT Mustika Ratu go public di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah produk sekitar 600 SKU, mencakup berbagai jenis jamu dan kosmetika.

Pada saat go public di tahun 1995, produk Mustika Ratu telah terdistribusi secara merata di 27 provinsi di Indonesia, dan berhasil menguasai pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Di pasar ekspor, produk Mustika Ratu diterima dengan baik di kawasan ASEAN, Jepang, Belanda, Filipina, Rusia, dan negara-negara di Timur Tengah.

Tidak berhenti sampai situ, Mustika Ratu terus menambah varian jamu RTD seperti Kunir Asam, Gula Asam, dan Temu Lawak Pada  2003. Mustika Ratu juga pernah mengalami transisi jenis produk dari jamu pil ke jamu kaplet pada 2008.

Langkah tersebut diambil guna menjawab kebutuhan pasar. Setelah itu, hampir di setiap , inovasi terus dilakukan. Produk Mustika Ratu berkembang mencakup minuman, jamu serbuk, pil jamu, hingga produk perawatan wajah, rambut, tubuh, serta produk dekoratif wajah.

Pada  2018, Mustika Ratu memperluas distribusi produk dan franchise spa hingga ke Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Pada  2019, perusahaan memperbaiki proses perencanaan produksi dan sistem operasional internal agar lebih responsif terhadap dinamika pasar dengan digitalisasi.

Respons terhadap Pandemi COVID-19

Saat pandemi COVID-19 melanda, Mustika Ratu menyikapi keadaan dengan memproduksi produk kebersihan dan health care seperti immunomodulator Herbamuno+ dan meningkatkan penjualan jamu minuman. Langkah ini menunjukkan adaptabilitas dan kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat di masa krisis.

Masih di tengah terpaan Covid-19, tepatnya di  2022, Mustika Ratu melakukan divestasi aset berupa tanah, pengembangan dan inovasi produk, serta ekspansi franchise Taman Sari Royal Heritage Spa dan House of Mustika Ratu.

Sedangkan di 2023, Mustika Ratu mengakselerasi kinerja ekspor sehingga mendapatkan penghargaan Indonesia Halal Award (IHYA) sebagai Best Export Expansion.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar, Mustika Ratu kembali melakukan inovasi dalam mengembangkan produk-produk baru yang lebih modern namun tetap mempertahankan nilai tradisionalnya.

Kini, Mustika Ratu menawarkan rangkaian perawatan kosmetika yang lengkap dari ujung kepala hingga ujung kaki, dengan konsep holistik yang menekankan perawatan dari luar dan dalam.

Salah satu inovasi unggulan adalah konsep "Women Life Cycle" yang mencakup produk perawatan untuk setiap fase kehidupan wanita, mulai dari balita, anak-anak, remaja, menjelang pernikahan, hingga menopause.

Selain itu, Mustika Ratu juga memperluas cakupan produknya ke dalam ranah wellness dan spa, menciptakan produk-produk yang tidak hanya untuk kecantikan tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan.

Selain itu, guna menghadapi perkembangan teknologi, Mustika Ratu melakukan peremajaan pada lini produk personal care. Contohnya, produk minyak zaitun kini hadir dalam kemasan mini 75 ml agar lebih praktis dibawa.

Teknologi Encapsulated Botanic Fusion (Ebion) yang digunakan dalam produk hair care, menjadikannya favorit di kalangan konsumen. Ebion Technology ini menggabungkan bahan-bahan aktif alami seperti tea tree oil, sunflower oil, rosemary extract, dan pumpkin extract untuk menutrisi rambut secara optimal.

Pertumbuhan Industri Kecantikan di Indonesia

Menurut laporan ekonomi Bank Dunia pada Oktober 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan terms-of-trade yang positif.

Pertumbuhan PDB diproyeksikan sebesar 5,0 persen pada  2023 dan menjadi rata-rata 4,9 persen dalam jangka menengah pada  2024-2026.

Meskipun demikian, industri kecantikan Indonesia terus berkembang, dengan pertumbuhan nilai keseluruhan sebesar 13,9% dalam lima  terakhir .

Produk-produk inti Mustika Ratu, seperti minuman jamu Ready To Drink (RTD), masih mendominasi penjualan perusahaan.

Produk-produk lainnya dalam kategori personal care juga mengalami peningkatan penjualan.

Beberapa produk unggulan Mustika Ratu termasuk Bengkoang Series yang menggunakan ekstrak bengkoang 100%, kombinasi bahan alami seperti licorice dan vitamin C, serta teknologi terkini untuk menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi.

Kisah Mooryati Soedibyo dan Mustika Ratu merupakan bukti nyata bagaimana warisan tradisi dapat diubah menjadi peluang bisnis yang sukses.

"Pengalaman serta ilmu yang saya dapatkan di Keraton akhirnya mampu memberikan manfaat tidak saja pada diri sendiri, melainkan juga masyarakat, lingkungan hidup, dan perempuan Indonesia," tulis Mooryati dalam biografinya.

Melalui dedikasi, inovasi, dan semangat yang tak kenal menyerah, Mooryati berhasil mengukir sejarah di dunia jamu dan kosmetik tradisional, memberikan inspirasi bagi generasi muda dan perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan menjaga warisan budaya. (Dani Kosasih)