Find Us On Social Media :

Sejarah Kelam Tenggelamnya Kapal Hindia Belanda yang Pembawa Harta Karun dari Batavia

By Afif Khoirul M, Kamis, 6 Juni 2024 | 08:30 WIB

Ilustrasi - Sejarah tenggelamnya kapal yang membawa harta karun dari Batavia ke Hindia Belanda.

Namun, kapal tersebut tersesat dan akhirnya karam di Abrolhos pada tanggal 4 Juni 1629.

Sebanyak 180 orang, termasuk 30 wanita dan anak-anak, berhasil dievakuasi dari kapal, sementara sekitar 70 pria tetap bertahan di kapal.

Menurut Museum WA, para penyintas tersebut mendarat di Pulau Beacon.

Beberapa di antaranya, termasuk kapten kapal, berlayar dengan perahu panjang ke Jawa untuk mencari bantuan setelah menyadari bahwa mereka tidak akan bertahan lama dengan persediaan yang ada.

Jeronimus Cornelisz, seorang pedagang bawahan, mengambil alih kepemimpinan kelompok tersebut dan mulai memilah-milah penyintas, mengirim mereka untuk mencari air di pulau-pulau terdekat, tempat yang dia anggap tidak mungkin untuk bertahan hidup.

Anak buahnya menenggelamkan banyak orang lainnya.

Dia juga membunuh wanita dan anak-anak, serta orang-orang yang sakit dan lemah. Dia membiarkan beberapa wanita tetap hidup untuk dijadikan objek pemerkosaan berulang kali.

Dia akhirnya dikalahkan oleh kelompok yang dia kirim ke salah satu pulau, ketika dia mencoba menjerat mereka dalam perangkap.

Ketika kapten kapal kembali ke lokasi kapal karam, dia menghukum para pemberontak dengan cara yang kejam, memotong tangan kanan mereka sebelum menghukum mereka dengan hukuman mati di tiang gantungan.

Beberapa pelanggar yang dianggap ringan dikirim kembali ke Belanda, sementara dua orang lainnya ditinggalkan terdampar di daratan sebagai hukuman.

Profesor Paterson menekankan bahwa episode ini dalam sejarah memerlukan pengakuan yang lebih luas.

"Saya percaya kita perlu lebih menghargai pentingnya situs ini dan situs-situs Belanda lainnya di Australia Barat," katanya.

"Warga Australia Barat mungkin sudah sangat familiar dengan kisah ini, terutama di Geraldton dan sekitarnya, namun saya yakin masih banyak lagi kisah serupa yang layak untuk diungkap di seluruh negara ini," jelasnya.

*