Find Us On Social Media :

Dukungan Abadi Indonesia dan Sumpah Bung Karno Dukung Kemerdekaan Palestina

By Afif Khoirul M, Rabu, 29 Mei 2024 | 14:30 WIB

Bung Karno ogah akui Israel sebelum kemerdekaan Palestina diberikan.

Bung Karno pun ogah meminta maaf, justru bangkit melakukan perlawanan.

Soekarno menantang PBB

Penjajahan yang dilakukan Israel juga sempat membuat Soekarno murka di hadapan PBB.

Lewat pidatonya berjudul "To Build the World Anew" Soekarno mengkritik PBB dengan lantang.

Bahkan pidato si bung besar ini ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Memory of The World (MoW).

Dalam kecamananya, Soekarno menyebut PBB perlu melalukan reorganisasi, reformasi, dan perombakan, terutama terkait hak veto.

"Ada kemungkinan, bahwa badan ini harus mempertimbangkan, apakah anggotanya harus menyerahkan sesuatu bagian dari kedaulatan mereka kepada badan internasional ini. Tetapi jika keputusannya diambil secara bebas, dan dengan suara bulat, dan sederajat. Harus diputuskan sederajat oleh semua bangsa, yang kuno dan yang baru, bangsa baru muncul dan semua sudah lama ada yang sudah maju dan yang belum maju," ujarnya.

"Nasib umat manusia tak lagi ditentukan oleh beberapa bangsa besar dan kuat. Kami juga, bangsa-bangsa yang lebih muda, bangsa yang sedang bertunas, bangsa yang lebih kecil, kami berhak bersuara dan suara itu berkumandang sepanjang zaman," papar Si Bung Besar.

Kecaman Bung Karno tak lepas dari sistem hak veto yang dipegang oleh empat dari lima pemegang hak veto di kawasan Asia dan Afrika.

Konflik Palestina yang berkecamuk sejak 1948, bukannya didamaikan oleh negara maju justru membuat negara tersebut tak mengenai kata damai sejak Perang Dunia II.

Soekarno memandang sejak berdirinya zionisme Israel 1948, menyebut penjajahan Israel yang didukung Inggris dan AS sebagai neokolonialisme dan neoimperialisme di tanah Palestina.

Menurut Soekarno mengakui Israel adalah "haram" hukumnya sebelum mengakui kemerdekaan Palestina.

"Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang Palestina, selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menantang penjajah Israel," ungkap Soekarno dalam pidatonya medio 1962.

*