Find Us On Social Media :

Awal Puasa Ramadhan 2024 Diprediksi Tidak Bersamaan, Kenapa Terjadi Perbedaan Awal Puasa Ramadhan?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 10 Maret 2024 | 12:17 WIB

Begitulah kenapa terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan? Tahun ini awal puasa Ramadhan kemungkinan besar tidak berbarengan.

Baca Juga: Inilah 7 Tradisi Masyarakat Jawa Bulan Ramadhan, Salah Satunya Nyadran

Sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan untuk menentukan waktu jatuhnya awal bulan baru

Penyebab Perbedaan Awal Puasa Ramadhan

Perbedaan awal puasa Ramadhan biasanya terjadi jika hasil hisab berbeda dengan hasil rukyatul hilal.

Sementara hisab telah menentukan waktu kemunculan hilal dengan hitungan dengan acuan ijtimak atau konjungsi sebagai batas kulminasi awal dan akhir bulan, rukyatul hilal atau pengamatan hilal bisa memunculkan hasil berbeda.

Penyebabnya adalah jika pada waktu pengamatan yang ditentukan, hilal tidak dapat teramati karena posisi hilal akan terlalu rendah atau kurang dari 2 derajat.

Terlebih sejak awal 2022, Kementerian Agama telah mengadopsi kriteria baru yaitu mengacu hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Mengutip laman kemenag.go.id, Menteri Agama anggota MABIMS telah menyepakati untuk menggunakan kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Biasanya perbedaan waktu awal puasa Ramadhan akan berselang satu hari antara hasil rukyat dengan hasil hisab.

Hal ini karena penerapan istikmal yaitu melakukan pembulatan jumlah hari sampai tiga puluh hari sebelum dimulainya bulan yang baru apabila hilal tidak terlihat.

Sidang isbat sendiri biasanya dilakukan pada 29 Syaban, tahun ini jatuh pada 10 Maret 2024.

Mengutip Kompas.com, dalam sidang isbat biasanya akan dipaparkan terkait pengamatan posisi hilal di awal Ramadan.