Intisari-online.com - Idul Fitri 2023 akan segera tiba. Umat Islam di seluruh dunia bersiap-siap untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Namun, ada kemungkinan bahwa Idul Fitri 2023 akan dirayakan pada hari yang berbeda-beda di berbagai negara, termasuk antara Arab Saudi dan Indonesia.
Arab Saudi dan Indonesia adalah dua negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Keduanya juga memiliki pengaruh besar dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan serta Idul Fitri bagi umat Islam di berbagai belahan dunia.
Namun, keduanya memiliki metode yang berbeda dalam menetapkan tanggal-tanggal penting tersebut.
Arab Saudi mengandalkan metode rukyatul hilal, yaitu melihat kemunculan bulan sabit baru dengan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.
Jika bulan sabit baru terlihat pada malam hari setelah matahari terbenam, maka keesokan harinya adalah awal bulan baru dalam kalender Hijriah.
Sementara itu, Indonesia mengikuti kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Memiliki syarat yang mengharuskan tinggi bulan sabit baru minimal 3 derajat di atas ufuk dan elongasi (sudut antara matahari dan bulan) minimal 8 derajat.
Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka bulan dianggap belum berubah.
Perbedaan metode ini menyebabkan perbedaan penetapan Idul Fitri 2023 antara Arab Saudi dan Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR