Find Us On Social Media :

Alasan Utama Mpu Sindok Memindahkan Pusat Kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur

By Ade S, Sabtu, 9 Maret 2024 | 17:33 WIB

Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang. Temukan alasan utama Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, sebuah langkah bersejarah yang mengubah peta kekuasaan.

Intisari-Online.com - Dalam lipatan sejarah Nusantara, terdapat keputusan-keputusan yang mengubah jalannya waktu.

Salah satunya adalah keputusan Mpu Sindok, yang memegang kendali atas Kerajaan Mataram Kuno.

Alasan utama Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur bukanlah sekadar keputusan politik semata.

Ini adalah manuver strategis yang dipengaruhi oleh faktor alam dan kekuatan militer.

Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi masa depan kerajaan, tetapi juga membentuk dinamika regional yang kompleks.

Dengan memahami konteks dan konsekuensinya, kita dapat menarik pelajaran dari masa lalu.

Mari kita selami lebih dalam kisah dan motivasi di balik langkah berani ini.

Alasan Utama Mpu Sindok Memindahkan Pusat Kerajaannya

Mpu Sindok, raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Timur, naik takhta pada tahun 929 M dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa.

Masa pemerintahannya selama lebih dari 10 tahun (hingga 947 M) menjadi saksi bisu babak baru kerajaan Mataram Kuno.

Baca Juga: Pindahkan Ibu Kota Mataram Kuno, Benarkah Mpu Sindok Pengkhianat?

Keputusan monumental Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada tahun 929 M menjadi topik menarik untuk ditelusuri.

Bencana alam dan faktor politik diduga menjadi alasan utama di balik langkah strategis ini.

1) Bencana Alam dan Letusan Gunung Merapi

Para ahli, seperti dilansir dari Kompas.com, mengemukakan beberapa teori terkait pemindahan pusat kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno, salah satunya adalah bencana alam.

Bencana alam yang dimaksud adalah letusan Gunung Merapi yang konon telah menghancurkan ibu kota kerajaan di Bhumi Mataram.

Menurut para pujangga, letusan Gunung Merapi ini dianggap sebagai simbol kehancuran dunia.

Hal ini mendorong Mpu Sindok untuk mencari tempat yang lebih aman bagi rakyatnya.

2) Menghindari Serangan Sriwijaya

Faktor politik juga menjadi pertimbangan penting dalam pemindahan ini. Mpu Sindok ingin menghindari serangan dari Kerajaan Sriwijaya.

Sebelumnya, Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno, telah mengusir Balaputradewa dari kerajaan. Balaputradewa kemudian hijrah ke Sriwijaya dan menjadi pewaris tahta kerajaan tersebut.

Peristiwa ini memicu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya.

Baca Juga: 3 Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok

Raja Dyah Wawa, raja terakhir Mataram Kuno, kemudian menunjuk menantunya, Mpu Sindok, untuk memimpin kerajaan yang sedang dalam keadaan darurat perang.

Pada tahun 929 M, Mpu Sindok memimpin perang gerilya melawan Sriwijaya di Desa Candirejo, Jawa Timur.

Keberhasilannya dalam pertempuran ini mendorongnya untuk memindahkan pusat kerajaan guna menghindari serangan berikutnya dari Sriwijaya.

Berdirinya Kerajaan Medang

Setelah pemindahan pusat pemerintahan, Kerajaan Mataram Kuno lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang.

Prasasti Turyan menyebutkan bahwa ibu kota pertamanya berada di Tamwlang (sekarang di sekitar Jombang).

Mpu Sindok pun dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Medang.

Keputusan Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan terbukti membawa dampak positif bagi kelangsungan hidup dan perkembangan Kerajaan Medang.

Di bawah kepemimpinannya, kerajaan ini mencapai masa kejayaan dan menjadi salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.

Dengan memahami alasan utama Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, kita mendapatkan wawasan tentang kebijaksanaan dan ketangguhan para pemimpin masa lalu.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan, keberanian untuk berubah adalah kunci untuk bertahan dan berkembang.

Baca Juga: Sejarah Selat Muria, Muncul Berkat Perubahan Fenomena Geomorfik