Find Us On Social Media :

Tak Hanya Prabowo, Inilah Orang-orang Yang Pernah Dapat Gelar Jenderal Kehormatan Dari Presiden

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 1 Maret 2024 | 12:17 WIB

Tak hanya Prabowo, ada beberapa purnawirawan yang pernah mendapat gelar jenderal kehormatan.

Intisari-Online.com - Prabowo Subianto baru saja mendapat pangkat jenderal kehormatan bintang empat dari Presiden Jokowi.

Pemberian gelar kehormatan untuk Prabowo diumumkan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).

Tak hanya Prabowo, ternyata ada sederet purnawirawan yang juga pernah mendapat gelar jenderal kehormatan.

1. Sarwo Edhie Wibowo

Sarwo Edhie Wibowo merupakan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1964 hingga 1967.

RPKAD adalah satuan elite TNI AD yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Saat itu Sarwo Edhie berperan dalam penumpasan G30S pada 1965 hingga 1966.

Gerakan penumpasan ini menewaskan tiga juta korban jiwa di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Ayah mendiang Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini meninggal dunia pada 9 November 1989 pada usia 64 tahun.

Pada November 1997, Presiden ke-2 RI Soeharto memberikan penghargaan kepada mendiang Sarwo Edhie dengan pangkat jenderal kehormatan.

2. Soesilo Soedarman

Soesilo Soedarman merupakan jebolan Akademi Militer yang pernah menjadi atase pertahanan di Amerika Serikat.

Dia tercatat pernah menduduki posisi Panglima Komando Wilayah Pertahanan Sumatera dan Kalimantan Barat pada 1980-1985.

Soesilo Soedarman meninggal pada 18 Desember 1997 dalam usia 69 tahun.

Penghargaan pangkat jenderal kehormatan diberikan di era Presiden Soeharto.

3. AM Hendropriyono

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau yang dikenal AM Hendropriyono menjadi nama lain yang mendapat pangkat jenderal kehormatan.

Hendropriyono tercatat mempunyai karier militer yang mentereng.

Dia pernah menduduki jabatan Panglima Kodam Jayakarta hingga Komandan Kodiklatad.

Setelah pensiun, karier Hendropriyono kian melesat dengan menduduki posisi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2001-2004.

Ketika mengemban posisi ini, Hendropriyono mendapat penghargaan jenderal kehormatan.

4. Agum Gumelar

Agum Gumelar merupakan Komandan Jenderal Kopassus pada 1993-1994.

Abituren Akademi Militer tahun 1968 ini pernah menjabat Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong.

Penghargaan jenderal kehormatan diterima Agum Gumelar di era Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

5. Luhut Binsar Pandjaitan

Di lingkungan TNI, khususnya TNI Angkatan Darat, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sosok panutan bagi prajurit di lintas generasi.

Putra kelahiran Toba Samosir tersebut merupakan penggagas sekaligus komandan pertama Detasemen 81 pada tahun 1981.

Detasemen 81 adalah kesatuan di bawah Kopassus.

Kesatuan tersebut kini bernama Sat-81/Gultor yang mempunyai kemampuan penanggulangan terorisme.

Luhut mengakhiri kariernya di dunia militer dengan menjabat sebagai Kodiklatad pada 1997-1998.

Pangkat terakhirnya yakni letnan jenderal atau jenderal bintang tiga.

Setelah pensiun, ia mendapat penghargaan jenderal kehormatan dari Presiden Gus Dur.

Saat ini Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

6. Hari Sabarno

Hari Sabarno merupakan perwira Infanteri yang berdinas di militer sejak 1967-2001.

Selama aktif di militer, ia pernah menduduki posisi Komandan Batalion Infanteri 320/Badak Putih pada 1982-1983, Komandan Kodim 0606/Kota Bogor pada 1985-1986, dan Komandan Korem 063/Sunan Gunung Jati.

Di jabatan sipil, ia pernah mengemban posisi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Gotong Royong pada 2001-2004 dan Menko Polhukam Ad Interim dengan menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundurkan diri.

Penghargaan jenderal kehormatan diterima Hari Sabarno di era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

7. Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa disapa SBY merupakan presiden pertama hasil pemilihan lansung oleh rakyat lewat Pemilu Presiden pada 20 September 2004.

Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 ini berkarier di dunia militer dengan jabatan tertinggi sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI hingga 1999 dengan pangkat Letnan Jenderal.

Merujuk catatan Kompas.id, karier militer harus disudahinya lima tahun lebih awal karena ia diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) oleh Presiden Gus Dur.

Namun, ia kemudian mendapat anugerah pangkat kehormatan setingkat lebih tinggi menjadi Jenderal TNI (Hor).

Saat menjabat Presiden, SBY pernah menolak pemberian penghargaan Jenderal Besar TNI yang diusulkan Panglima TNI Moeldoko pada 2014.

Adapun Jenderal Besar identik dengan pangkat jenderal bintang lima.

Di Indonesia, hanya ada tiga sosok yang mendapat penghargaan ini.

Ketiganya yakni Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.

Itulah, selain Prabowo, ternyata ada sederet purnawirawan yang juga pernah mendapat gelar jenderal kehormatan.