Ia dikenal sebagai perampok yang ditakuti di daerah Tumapel, kemudian membunuh Tunggul Ametung yang merupakan pemimpin Tumapel.
Usai memimpin Tumapel, Ken Arok kemudian menyerang Kertajaya untuk menaklukkan Kediri didukung oleh para Brahmana.
Pertempuran sengit terjadi antara kedua belah pihak. Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya dan menghancurkan Kerajaan Kediri.
Ia kemudian mendirikan Kerajaan Singasari sebagai pengganti Kediri.
Kisah ini termuat dalam beberapa sumber sejarah, seperti Kitab Pararaton, Kitab Negarakretagama, dan beberapa prasasti.
Kisah ini juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra, seni, dan budaya di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah puisi berikut:
Kertajaya, raja yang angkuh dan bengisMengaku sebagai dewa, memerintah dengan sewenang-wenang
Menyakiti hati para brahmana dan rakyat jelataMembuat negeri Kediri gelisah dan resah
Ken Arok, pemimpin yang berani dan cerdikMenghuni keris sakti, berambisi menjadi raja
Didukung oleh para brahmana dan rakyat setiaMembuat negeri Tumapel bangkit dan berani
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kediri, Asal Usul, Masa Kejayaan, dan Peninggalan Budaya
Dua sosok yang bertolak belakangBertemu di medan perang, beradu kekuatan
Satu mengaku sebagai dewa, satu mengaku sebagai utusan dewaSatu tumbang dihancurkan, satu naik menggantikan