Find Us On Social Media :

Kisah Kertajaya Raja Kediri yang Mengaku Sebagai Tuhan Namun Tumbang Dihancurkan Preman

By Afif Khoirul M, Selasa, 6 Februari 2024 | 18:00 WIB

Ilustrasi - Raja Kediri yang mengaku sebagai Tuhan.

Intisari-online.com - Kertajaya adalah raja terakhir Kerajaan Kediri yang memerintah pada abad ke-13.

Ia dikenal sebagai raja yang sombong, kejam, dan menganggap dirinya sebagai dewa.

Bahkan memaksa para pendeta Hindu dan Buddha untuk menyembahnya.

Hal ini menimbulkan kemarahan dan kebencian dari para brahmana (kaum agamawan) dan rakyatnya.

Ken Arok adalah seorang pemimpin dari Tumapel, sebuah daerah yang berada di bawah kekuasaan Kediri.

Ia memiliki ambisi untuk merebut takhta Kediri dan mendirikan kerajaan baru. 

Kemudian didukung oleh para brahmana yang tidak senang dengan Kertajaya.

Ken Arok juga memiliki keris sakti yang dibuat oleh Mpu Gandring, seorang pandai besi yang terkenal.

Pada tahun 1222, Ken Arok memimpin pasukan Tumapel untuk menyerang Kediri.

Ia menggunakan gelar Bhatara Guru, yang merupakan nama lain dari Dewa Siwa, untuk menantang Kertajaya yang mengaku sebagai dewa.

Namun. sebelum menjadi pemimpin Tumapel, Ken Arok diceritakan adalah seorang perampok atau preman.

Baca Juga: Jadi Saksi Pertumpahan Darah Di Awal Berdirinya Kerajaan Singasari, Inilah Kisah Keris Mpu Gandring