Find Us On Social Media :

Kapal Raksasan KRI Irian, Alutsista Bekas yang Dibeli Sukarno dari Soviet untuk Menantang Belanda

By Afif Khoirul M, Senin, 8 Januari 2024 | 16:15 WIB

KRI Irian adalah kapal penjelajah yang pernah dimiliki Indonesia.

Selain itu, kapal ini juga siap untuk bertempur dengan kapal induk Belanda jika terjadi pertempuran laut.

Namun, pertempuran laut tidak pernah terjadi, karena Belanda akhirnya menyerah dan menandatangani Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, yang menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui administrasi PBB.

Pada 1 Mei 1963, Indonesia resmi mengambil alih Irian Barat dari PBB dan mengibarkan bendera Merah Putih di sana.

Operasi Trikora pun berhasil tanpa perlu mengorbankan nyawa.

Baca Juga: Kisah Kapal Legendaris kerajaan Majapahit yang Menaklukkan Samudra Hindia

Nasib KRI Irian

Setelah Operasi Trikora, KRI Irian masih beroperasi sebagai kapal perang Indonesia hingga tahun 1972.

Pada tahun itu, kapal ini ditarik dari dinas aktif dan ditugaskan sebagai kapal latih untuk Akademi Angkatan Laut.

Namun, kapal ini tidak pernah digunakan lagi dan akhirnya terbengkalai di Pelabuhan Surabaya.

Pada tahun 1978, kapal ini dijual sebagai besi tua ke sebuah perusahaan swasta dengan harga 1,5 miliar rupiah.

Kapal ini kemudian dipotong-potong dan dijual sebagai barang bekas.

Dari kapal yang pernah menggemparkan dunia ini, hanya tersisa beberapa bagian, seperti meriam, torpedo, dan peluncur rudal, yang disimpan di Museum Bahari di Jakarta.

KRI Irian adalah saksi sejarah dari perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatannya.

Kapal ini juga merupakan simbol dari hubungan Indonesia-Uni Soviet, yang saat itu saling mendukung dalam menghadapi tekanan dari negara-negara Barat.

Meskipun kapal ini sudah tidak ada lagi, namanya tetap melekat dalam ingatan bangsa Indonesia.