Find Us On Social Media :

Fakta dan Mitos tentang Suku Mante, Suku Manusia Kerdil Konon Menjaga Pedalaman Aceh

By Afif Khoirul M, Rabu, 20 Desember 2023 | 18:30 WIB

Misteri keberadaan suku Mante di Aceh dan mitos di baliknya.

Intisari-online.com - Suku Mante adalah salah satu suku yang hidup di pedalaman Aceh dan menjadi misteri bagi banyak orang.

Suku ini dikenal sebagai suku manusia kerdil yang konon menjaga hutan Aceh dari gangguan dunia luar.

Namun, apakah suku Mante benar-benar ada?

Apa saja fakta dan mitos yang berkembang tentang suku ini? Berikut adalah ulasan singkatnya.

Fakta tentang Suku Mante

- Suku Mante merupakan salah satu etnik terawal yang disebut-sebut dalam legenda rakyat pernah mendiami Aceh.

Sosoknya diidentikkan dengan tubuh pendek, sekitar satu meter, dengan kulit cokelat, rambut panjang, dan alis yang bertemu di pangkal hidung.

- Suku Mante diyakini sebagai nenek moyang orang Aceh, sekelas dengan suku Lanun, Senoi, Jakun, Sakai, dan Semang yang ada di Aceh.

Suku-suku tersebut merupakan keturunan Melayu Proto. Suku Mante juga diklaim sudah ada sejak zaman Kerajaan Aceh dan masih satu garis keturunan dengan suku Melayu.

- Suku Mante hidup di belantara pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur. Mereka tinggal di gua dan celah gunung, seperti Gua Bete, Jambur Atang, Jambur Ketibung, dan lain-lain.

Mereka beraktivitas dalam keseharian dengan kondisi bertelanjang atau menggunakan pakaian ala suku-suku pedalaman yang sangat sederhana.

- Suku Mante sangat sulit diteliti, karena mereka sangat menghindari manusia yang di luar kelompoknya. Mereka juga lincah berlari dan pandai menyembunyikan diri di hutan.

Baca Juga: Menguak Tabir Liang Bua, Situs Arkeologi Penting Dunia yang Menyimpan Misteri Kaum Hobbit

Hanya beberapa orang yang mengaku pernah bertemu dengan suku Mante, seperti seorang pawang hutan bernama Gusnar Effendy dan sekelompok komunitas motor yang merekam sosok kerdil di hutan Jalin di Jantho, Aceh Besar pada tahun 2017.

Mitos tentang Suku Mante

- Suku Mante sering dikaitkan dengan Homo floresiensis, spesies manusia kerdil yang fosilnya ditemukan di situs Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur pada awal tahun 2000-an.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang bisa menunjukkan hubungan antara suku Mante dan Homo floresiensis.

- Suku Mante juga dianggap sebagai manusia purba, karena keberadaannya hampir tidak terlihat ratusan tahun lamanya.

Bahkan, beberapa ahli menganggapnya sudah punah. Namun, hal ini juga belum dapat dibuktikan secara pasti, karena masih ada kemungkinan suku Mante masih bertahan hidup di hutan Aceh.

- Suku Mante juga dipercaya memiliki kekuatan gaib yang bisa membuat orang yang masuk ke wilayah mereka tersesat, sakit, atau bahkan mati.

Mereka juga dianggap sebagai penjaga hutan Aceh dari gangguan dunia luar, seperti pembalakan liar, perburuan, atau penambangan.

Namun, hal ini juga hanya sebatas kepercayaan yang belum dapat dibuktikan secara rasional.