Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Terapis Pijat Dipesan Online Berujung Tewas Di Tangan Pelanggan, Mayat Dibuang Di Citarum

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 15 Desember 2023 | 19:17 WIB

Ini adalah kisah tragis A, seorang terapis pijat yang tewas di tangan pelanggannya. Mayatnya ditemukan mengambang di Sungai Citarum.

Namun, ada dugaan pelaku meracun korban dengan racun tikus yang dimasukkan ke minuman teh kemasan.

"Tersangka mengikat satu simpul (kain) seperti yang ditemukan pada mayatnya ada ikatan tali dari potongan seprai dan celana dalam pada leher korban sehingga korban meninggal beberapa menit setelah lehernya diikat," kata Dimas.

Aksi pembunuhan itu dilakukan pelaku di kontrakannya di Kampung Leuweung Kaleng, RT 02 RW 05, Desa Katapang Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung kabur ke rumah mertuanya meninggalkan mayat korban.

"Pada keesokan harinya pelaku kembali ke kontrakan dan membungkus jenazah korban dengan menggunakan selimut dan membawanya menggunakan sepeda motor," kata Dimas.

Setelah itu, pelaku membuang jenazah korban di Sungai Citarum, Kampung Dara Ulin, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Mayat A kemudian ditemukan di aliran Sungai Citarum, Kampung Sukamanah, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, KBB.

AKP Dimas Charis Suryo Nugroho mengatakan, motif pembunuhan tersebut karena pelaku ingin menguasai barang korban berupa ponsel, sebab pelaku memiliki utang kepada orang lain.

"Tersangka terlilit utang, sehingga membutuhkan uang untuk membayar sehingga ada keinginan dari pelaku untuk mengambil harta dari korban," ujarnya

Sementara itu, Ilham mengakui bahwa pembunuhan tersebut dilakukan karena ingin mengambil barang-barang korban, sebab ia memiliki utang sebesar Rp8 juta kepada orang lain.

"Saya punya utang ke saudara karena satu bulan enggak kerja, sebelumnya pernah kerja di tempat sablon untuk kebutuhan istri dan satu anak saya," ucap Ilham.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 339 lebih subsider Pasal 338 Jo Pasal 365 Ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan maksimal semur hidup.