Baca Juga: Keruntuhan Kerajaan Kutai Martadipura, Akhir dari Kekuasaan Islam di Kalimantan Timur
Pengaruh Belanda dan Keruntuhan
Sama dengan kebanyakan kerajaan di Kalimantan Barat, Selimbau juga terkena pengaruh Belanda.
Pengaruh tersebut semakin kuat seiring berjalannya waktu, hingga Belanda bebas melakukan campur tangan dalam urusan internal kerajaan.
Kerajaan Selimbau mulai mengalami kemunduran dan kerusuhan akibat perselisihan antara raja-raja dan bangsawan.
Pada tahun 1823, Kerajaan Selimbau memulai perjanjian dengan Belanda dengan wilayah jajahannya meliputi sebelah timur hulu kerajaan Silat hingga mencapai hulu Kapuas.
Selanjutnya kerajaan memperluas ekspansi ke arah utara berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur.
Peperangan demi peperangan berlangsung hampir tiap tahun dalam mempertahankan kedaulatan wilayah kerajaan.
Namun, perlawanan Kerajaan Selimbau tidak mampu menghalau kekuatan Belanda.
Pada tahun 1886, Kerajaan Selimbau resmi menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Kerajaan Selimbau terus melemah hingga akhirnya runtuh pada tahun 1906, setelah raja terakhirnya, Pangeran Suta Kusuma II, meninggal dunia.
Warisan Budaya