Intisari-online.com - Kerajaan Kutai Martadipura, yang berdiri megah di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara.
Didirikan oleh Maharaja Kudungga pada abad ke-3 atau sekitar tahun 400 Masehi, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Maharaja Mulawarman pada abad ke-4.
Pada masa itu, Kutai Martadipura dikenal sebagai pusat perdagangan yang strategis, dengan saudagar dari India dan Cina sering singgah di wilayah ini.
Ekonomi kerajaan berkembang pesat, didukung oleh sektor pertanian dan perdagangan yang kuat.
Namun, kejayaan tidak bertahan selamanya.
Pada abad ke-16, perselisihan antara Kerajaan Kutai Martadipura yang menganut ajaran Hindu dan Kesultanan Kutai Kartanegara yang sudah memeluk Islam mulai muncul.
Konflik ini berujung pada peperangan yang menentukan nasib kedua kerajaan.
Kerajaan Kutai Martadipura mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia, raja terakhirnya.
Perebutan kekuasaan dengan Kutai Kartanegara, yang dipimpin oleh Aji Pangeran Anum Panji Mendapa, menjadi faktor utama keruntuhan kerajaan.
Kutai Kartanegara berhasil memenangkan peperangan dan menguasai wilayah Kutai Martadipura, mengakhiri era kekuasaan Hindu di Kalimantan Timur dan memulai babak baru dalam sejarah wilayah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pengaruh Kesultanan Kutai Kartanegara semakin menguat.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Islam di Jawa, Dari Demak Hingga Mataram
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR