Find Us On Social Media :

Erupsi Bromo Justru Dianggap Sebagai Berkah, Inilah Tradisi Suku Tengger Semeru Mesyukuri Erupsi Merapi

By Afif Khoirul M, Rabu, 6 Desember 2023 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Gunung Bromo

Upacara ini juga diiringi dengan doa, mantra, tarian, dan musik tradisional.

Selain upacara Yadnya Kasada, suku Tengger juga memiliki tradisi lain yang berkaitan dengan Gunung Bromo, yaitu melihat erupsi gunung sebagai berkah.

Erupsi Gunung Bromo yang mengeluarkan abu vulkanik dianggap sebagai tanda kemurahan dewa Brahma dan leluhur mereka.

Abu vulkanik ini dipercaya dapat menyuburkan tanah dan laut, serta memberikan hasil panen yang melimpah.

Sebagian besar masyarakat suku Tengger bekerja sebagai petani sayur-mayur, seperti kubis, wortel, kentang, dan daun bawang.

Mereka menanam sayur-mayur di lahan pertanian yang berada di kaki Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Lahan pertanian ini selalu hijau dan subur sepanjang tahun, berkat abu vulkanik yang menjadi pupuk alami.

Meskipun erupsi Gunung Bromo dapat menimbulkan dampak negatif, seperti gangguan pernapasan, polusi udara, dan kerusakan infrastruktur, namun suku Tengger tetap bersyukur dan berdamai dengan alam.

Mereka tidak takut atau marah dengan erupsi gunung, melainkan menganggapnya sebagai bagian dari siklus hidup dan keseimbangan alam.

Baca Juga: Teori Masuknya Islam Yang Didukung Adanya Kesamaan Budaya Dan Tradisi Yang Berkembang Antara Masyarakat Parsi Dan Indonesia Adalah

Mereka juga tidak lupa untuk menjaga lingkungan dan melestarikan budaya mereka.

Erupsi Gunung Bromo adalah salah satu fenomena alam yang menarik dan unik, yang menunjukkan kekuatan dan keindahan alam Indonesia.

Erupsi ini juga menjadi saksi dari kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia, khususnya suku Tengger yang memiliki tradisi dan kepercayaan yang khas.

Erupsi ini adalah berkah bagi suku Tengger, yang mengajarkan kita untuk bersyukur, berdoa, dan berharap.