Find Us On Social Media :

Saat Haji Samanhudi Mendirikan Sarekat Dagang Islam Pada 1905, Awalnya Untuk Menggalang Kerja Sama Pedagang Muslim

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 15 Oktober 2023 | 15:27 WIB

Pada Oktober 1905, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam dengan tujuan menggalang kerja sama para pedagang muslim di Solo.

Jika mengacu pada pengakuan Samanhudi pada 1955 kepada Tamar Djaja sebagaimana tertulis dalam majalah Daulah Islamiyah No 1 Januari 1957, SDI dia dirikan pada tanggal 16 Oktober 1905.

Tapi jika mengacu pada versi bahwa pendiri SDI adalah Tirto Adhi Soerjo, SDI mulai melakukan rapat pertama pada 27 Maret 1909.

Tirto sendiri dikenal sebagai seorang jurnalis dan pendiri Sarekat Priyayi pada 1906.

Tujuan didirikannya SDI adalah untuk menghimpun para pedagang pribumi muslim supaya bisa bersaing dengan para pedagang Tionghoa.

Ketika itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi daripada penduduk Hindia Belanda lainnya.

Di bawah pimpinan H. Samanhudi, SDI berkembang menjadi perkumpulan yang berpengaruh.

Pada 1909 Tirto mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah cabang Batavia.

Lalu pada 1910 dia juga mendirikan cabang baru di Buitenzorg.

Kemudian pada 1912, H.O.S. Tjokroaminoto turut mendirikan SDI di Surabaya.

Dalam perkembangannya, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan Tjokoraminoto menjadi orang nomor satu di organisasi pergerakan itu.

Tujuan perubahan nama SDI menjadi SI adalah supaya organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi.

Tapi juga dalam bidang lain seperti politik.