Find Us On Social Media :

Israel Punya Sistem Keamanan Canggih, Begini Cara Hamas Menembus Iron Dome

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 11 Oktober 2023 | 09:17 WIB

Video yang beredar di media terkait bagaimana cara kerja sistem keamanan Israel Iron Dome menahan roket-roket Hamas.

Video yang beredar di media terkait bagaimana cara kerja sistem keamanan Israel Iron Dome menahan roket-roket Hamas.

Intisari-Online.com - Israel dikenal sebagai negara dengan sistem keamanan yang canggih.

Salah satunya adalah sistem pertahanan roket yang disebut Iron Dome.

Tak hanya itu, Israel juga punya sistem intelejen kelas wahib.

Tapi pertanyaannya, kok bisa ditembus oleh roket-roket Hamas?

Dalam sebuah video yang beredar di Twitter alias X, terlihat sistem pertahanan Iron Dome berhasil menghadang ratusan roket serangan Hamas.

Di situ terlihat Iron Dome mencegat puluhan roket di udara dan menghancurkannya untuk menghindari korban jiwa.

Hamas sendiri disebut telah menembakkan lebih dari 5.000 roket ke Israel dari Jalur Gaza.

Sementara pasukan militannya melewati perbatasan dan menewaskan warga sipil dan tentara.

Hamas berhasil membobol pertahanan Israel yang dipagari beragam peralatan canggih seperti sistem antiserangan udara Iron Dome serta sistem pendeteksi lainnya.

Operasi militer Hamas diakui tersusun rapi, terkendali, senyap, terkoordinasi dengan baik, dan efektif.

Itulah kenapa banyak yang mempertanyakan reputasi militer dan intelijen Israel atas kegagalannya dalam menahan serangan Hamas tersebut.

Kembali ke pertanyaan awal, bagaimana Hamas bisa menembus Iron Dome milik Israel?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, baiknya kita mengulik terlebih dahulu, apa itu sistem Iron Dome kepunyaan Israel.

Iron Dome atau Kubah Besi adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems.

Iron Dome dapat mencegah serangan rudal yang berbasis di darat, roket, dan bahkan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) yang masuk dan kemudian menghancurkannya di udara.

Sistem pertahanan ini akan mencegat dan menghancurkan roket serta mortir jarak pendek (45 mil atau setara 72,4 km) yang datang ke wilayah dan berada di bawah pengawasannya.

Iron Dome menjadi fondasi pertahanan militer Israel dalam perang dengan Hamas, sejak diperkenalkan tahun 2011.

Israel mengeklaim, sistem pertahanan ini berhasil menghancurkan sekitar 200 dari 1.000 roket Hamas yang diluncurkan ke wilayahnya sejak 12 Mei 2021.

Sistem pertahanan rudal Iron Dome didukung baterai pertahanan rudal yang dapat mencegat dan menghancurkan serangan roket dan mortir jarak pendek sekitar 45 mil diukur dari titik lokasi baterai.

Tak hanya itu, alat ini juga bisa bergerak sehingga bisa berpindah ke lokasi tertentu yang membutuhkannya.

Dikutip dari Live Mint, Minggu (8/10/2023), ketika Hamas menembakkan 5.000 roket dari Gaza, radar deteksi dan pelacakan di dalam Iron Dome mendeteksi roket di udara.

Setelah itu, pelacak tersebut mengirimkan informasi ke sistem kendali senjata yang kemudian melakukan perhitungan cepat untuk mendeteksi lintasan dan kemungkinan sasaran senjata tersebut.

Ancaman tersebut kemudian dihancurkan seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.

Ketika ancaman yang masuk ditargetkan ke daerah berpenduduk, peluncur rudal yang ada di dalamnya akan menembakkan Rudal Tamir dan menghancurkannya di udara.

Saat serangan Hamas pada Sabtu (7/10), Iron Dome menghadapi rentetan 5.000 roket dalam waktu 20 menit.

Meskipun sudah ada banyak roket yang dihancurkan oleh Iron Dome untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, namun beberapa roket lainnya berhasil menembus perlindungan dan menghancurkan wilayah Israel.

Hamas mengatakan pihaknya telah menembakkan 5.000 roket, sementara Israel melaporkan sekitar 3.000 proyektil masuk.

Selain itu, beberapa di antaranya melewati sistem pertahanan rudal Iron Dome dan menabrak gedung-gedung di Tel Aviv.

Di balik keberhasilan Hamas, ternyata kelompok tersebut telah mempelajari kerentanan sistem Iron Dome pada masa lalu.

Termasuk dalam serangan Mei 2021 yang mampu menahan serbuan udara Hamas.

Dilansir Harian Kompas, dalam serangannya kali ini, Hamas menggunakan sistem roket baru yang disebut Rajum.

Roket ini ditembakkan secara simultan menggunakan peluncur multilaras yang masing-masing platform memiliki 15 laras.

Selain menggunakan Rajum, dalam serangan pada Sabtu tersebut, Hamas juga menggunakan drone yang mampu menjatuhkan bom ke posisi militer Israel serta roket-roket model lama.

Beberapa sumber mengatakan, sayap-sayap militer Hamas seperti Brigade Al Qassam memiliki ribuan roket.

Roket-roket itu seperti Qassam, Quds, Grad/WS-1-E atau Sejil 55, M-75, Fajr dan J-80, R-160, serta M302.

Untuk jangkauan roket terendah yakni Qassam sejauh 10 km, Quds sejauh 16 km, lalu Grad sejauh 55 km, M-75 sejauh 75 km.

Roket dengan jangkauan terjauh yakni Fajr dengan jarak 100 km dan selanjutnya R-160 sejauh 120 km, dan M-302 sejauh 200 km.

Selain itu, dalam serangan roket pada Mei 2021, Hamas juga menggunakan roket baru, Ayyash yang berdaya jangkau hingga 250 kilometer.

Dengan beragam roket tersebut, Hamas bisa menjangkau kota-kota terjauh di Israel, seperti Nahariya di ujung utara dekat perbatasan Lebanon.

Adapun Kota Tel Aviv bisa dijangkau roket M-75 yang mampu mencapai jarak 75 kilometer.

 Diberitakan Kompas.com pada Senin (9/10), berdasarkan keterangan pihak berwenang Israel, pasukan Hamas telah menyerang di 27 lokasi berbeda.

Daerah terjauh yang ditembus Hamas adalah kota Ofakim, yang terletak 22,5 km timur Gaza.

Sementara itu, di Sderot, pasukan Hamas terlihat berdiri di belakang truk pikap yang sedang melaju melalui kota, yang terletak sekitar 3 kilometer di sebelah timur Gaza.

Tak hanya itu, terlihat ada banyak pasukan bersenjata yang menyebar melalui jalan-jalan kosong di Ashkelon, tepat di sebelah utara penyeberangan Erez yang baru saja diserbu.

Di sebuah festival musik dekat Re'im, orang-orang bersenjata menembaki sekelompok besar anak muda yang berkumpul di padang pasir.