Find Us On Social Media :

Sejarah Peristiwa G30S PKI Lengkap: Penculikan Jadi Serangan Berdarah

By Ade S, Minggu, 8 Oktober 2023 | 18:03 WIB

DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno. Artikel ini mengulas sejarah peristiwa G30S PKI lengkap, dari penculikan jenderal hingga serangan berdarah yang mengguncang Indonesia.

Sebelum operasi dimulai, nama Mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta dihapus dari daftar sasaran. Hal ini dimaksudkan untuk menyembunyikan kudeta sebagai konflik internal.

Untung membagi pasukan eksekutor ke dalam tiga satuan tugas.

Satgas Pasopati yang dipimpin oleh Letnan I (Inf) Abdul Arief dari Resimen Tjakrabirawa bertanggung jawab untuk menangkap tujuh jenderal yang menjadi sasaran.

Satgas Bimasakti yang dipimpin oleh Kapten (Inf) Soeradi Prawirohardjo dari Batalyon 530/Brawijaya bertugas untuk mengamankan ibu kota dan menguasai kantor Pusat Telekomunikasi dan Studio RRI Pusat.

Penculikan berubah jadi serangan berdarah

Satgas Pringgodani yang dikomandoi oleh Mayor (Udara) Soejono bertugas untuk menjaga basis dan wilayah di sekitar Lubang Buaya, yang direncanakan akan menjadi tempat penyanderaan para jenderal.

Setelah memeriksa kesiapan di Lubang Buaya, Untung bersama anak buahnya Kolonel (Inf) Latief, menuju Gedung Biro Perusahaan Negara Aerial Survey (Penas) di Jalan Jakarta By Pass (sekarang Jalan Jend. A Yani), Jakarta Timur.

Gedung itu biasanya disewa oleh Angkatan Udara (AURI). Namun pada malam itu, Soejono menyiapkannya sebagai Central Komando (Cenko) I untuk mengawasi jalannya operasi penangkapan para jenderal.

Julius Pour mencatat, operasi penculikan yang dipimpin oleh Untung direncanakan secara asal-asalan. Banyak yang seharusnya terlibat, tidak jadi datang.

Jumlah pasukan kurang dari 100 personel, jauh dari yang diharapkan bisa memicu revolusi.

Akhirnya, apa yang dikhawatirkan oleh Untung pun terjadi. Penculikan berubah jadi serangan berdarah.

Baca Juga: Menguak Bukti Kekejaman PKI Di balik Peristiwa Penemuan Jenazah di Lubang Buaya Pada 3 Oktober 1965