Find Us On Social Media :

Sejarah Peristiwa G30S PKI Lengkap: Penculikan Jadi Serangan Berdarah

By Ade S, Minggu, 8 Oktober 2023 | 18:03 WIB

DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno. Artikel ini mengulas sejarah peristiwa G30S PKI lengkap, dari penculikan jenderal hingga serangan berdarah yang mengguncang Indonesia.

"Saya tetap membuka pintu kamar tidur. Di depan pintu, dalam jarak satu setengah meter, tampak seorang prajurit Tjakrabirawa yang langsung melepaskan tembakan. Otomatis pintu saya tutup dan segera tiarap," kata Nasution.

Mendengar kegaduhan, adik Nasution, Mardiah, terbangun. Ia berusaha menyelamatkan Ade Irma dengan menggendongnya ke kamar lain.

Namun karena gugup, Mardiah salah membuka pintu. Mardiah yang menggendong Ade Irma disambut rentetan tembakan.

Nasib malang menimpa Ade Irma Suryani. Peluru yang ditembak mengenai punggungnya. Pintu pun langsung ditutup Johana dan menggendong tubuh Ade Irma Suryani yang bersimpah darah.

Setelah hari menjelang pagi, Ade Irma dibawa ke RSPAD untuk mendapatkan pertolongan. Ade Irma sempat menjalani operasi beberapa kali.

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Ade Irma Suryani meninggal dunia.

Sementara itu, Nasution sendiri berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat tembok belakang.

Pendudukan RRI

Memasuki fajar, seluruh pasukan G30S kembali ke Lubang Buaya.

Wakil Komandan Satgas Pringgodani Mayor (Udara) Gatot Soekrisno kebingungan ketika para prajurit menurunkan empat orang yang terikat dan ditutup matanya, serta tiga mayat.

Padahal, mereka sedianya akan dihadapkan kepada Soekarno.

"Saya segera menghubungi Mayor (Udara) Soejono, Komandan Satgas Pringgidani di Cenko I, minta petunjuk, bagaimana menangani kondisi baru yang menyimpang dari skenario awal tersebut," kata Gatot.

Rentetan peristiwa itu kemudian berlanjut dengan pendudukan kantor berita Radio Republik Indonesia (RRI) oleh Gerakan 30 September.

Harian Kompas, 6 Oktober 1965 mencatat, orang-orang yang terlibat dalam gerakan itu mengenakan baret dan sapu tangan hijau di sekeliling leher.

Mereka kemudian melakukan siaran gelap dan menyatakan membentuk Dewan Revolusi Indonesia. Kabinet Dwikora yang dibentuk Bung Karno juga dinyatakan demisioner oleh mereka.

Mereka juga mengumumkan penangkapan sekelompok orang yang disebut Dewan Jenderal. Mereka berdalih, langkah itu dilakukan untuk menyelamatkan Republik Indonesia dari apa yang mereka sebut Dewan Jenderal.

Dewan Jenderal, menurut mereka, merupakan gerakan subversif dan disponsori oleh CIA dan bermaksud menggulingkan pemerintahan Soekarno.

Namun, pendudukan RRI itu hanya bertahan kurang dari sehari, karena sekitar jam 7 sore pasukan RPKAD mengambil alih RRI. Beberapa tertangkap namun ada juga yang kabur.

Lalu pada 1 Oktober 2021 pukul 21.00, RRI Jakarta sudah mulai mengumandangkan lagi suara resmi pemerintahan RI. Sepenuhnya ibu kota di tangan ABRI dan orang-orang dalam kelompok G30S menjadi buronan.

Demikianlah sejarah peristiwa G30S PKI lengkap yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat.

Baca Juga: Namanya Hancur Berantakan Usai Peristiwa G30S, Begini Potret DN Aidit Di Luar Politik