Inilah Sosok Pemeran Soekarno di Film G30S yang Bikin Pembantu Istana Bogor Melongo

Yoyok Prima Maulana

Editor

Profil Umar Kayam sang pemeran Soekarno di Film G30S/PKI.
Profil Umar Kayam sang pemeran Soekarno di Film G30S/PKI.

Intisari-online.com - Film Pengkhianatan G30S/PKI adalah salah satu film sejarah yang paling kontroversial di Indonesia.

Film ini diproduksi pada tahun 1984 oleh G. Dwipayana dan disutradarai oleh Arifin C. Noer.

Melibatkan sekitar 10.000 pemain dan figuran, termasuk beberapa tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Salah satunya adalah sosok Presiden Soekarno, yang diperankan oleh Umar Kayam.

Umar Kayam adalah seorang penulis, budayawan, dan akademisi yang lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1932.

Ia menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mendapatkan gelar doktor di Cornell University, Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai salah satu penulis sastra Indonesia yang produktif dan kritis.

Beberapa karyanya yang terkenal adalah novel Para Priyayi, Sri Sumarah dan Bawuk, dan Seribu Kunang-kunang di Manhattan. Ia juga menulis beberapa esai, cerpen, dan kolom tentang berbagai topik, mulai dari budaya, politik, hingga pendidikan.

Umar Kayam tidak hanya berbakat dalam menulis, tetapi juga dalam berakting. Ia pernah terlibat dalam beberapa film, baik sebagai pemeran utama maupun pendukung.

Beberapa film yang pernah ia bintangi adalah Lewat Tengah Malam, November 1828, dan Pengantin Remaja. Namun, peran yang paling melekat dalam ingatan publik adalah sebagai Presiden Soekarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.

Menurut Umar Kayam, ia mendapatkan tawaran untuk memerankan Soekarno dari sutradara Arifin C. Noer, yang merupakan temannya sejak kuliah di UGM.

Ia mengaku sempat ragu untuk menerima peran tersebut, karena ia khawatir akan mendapat reaksi negatif dari pihak-pihak yang tidak menyukai film tersebut. Namun, ia akhirnya bersedia berperan sebagai Soekarno dengan alasan bahwa ia ingin menghormati sosok Proklamator tersebut.

Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, Umar Kayam berhasil menampilkan sosok Soekarno yang gontai, sakit, dan terjepit oleh situasi politik yang kacau. Ia juga berhasil menirukan gaya bicara, mimik, dan gerak tubuh Soekarno dengan baik.

Bahkan, ia mengaku sempat membuat para pembantu rumah tangga di Istana Bogor, tempat pengambilan gambar, terkejut karena ia terlihat sangat mirip dengan Soekarno.

Peran Umar Kayam sebagai Soekarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk dari keluarga Soekarno sendiri. Ia juga mendapat penghargaan sebagai pemeran utama pria terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 1985.

Namun, ia juga mendapat kritik dari sebagian orang yang menganggap bahwa film tersebut adalah propaganda politik Orde Baru yang mencoba melecehkan Soekarno.

Umar Kayam sendiri mengaku tidak terlalu peduli dengan kontroversi yang menyertai film tersebut. Ia mengatakan bahwa ia hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang aktor, dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun.

Ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapat tekanan atau imbalan apa pun dari pemerintah Orde Baru karena perannya dalam film tersebut.

Umar Kayam meninggal dunia pada tahun 2002 dalam usia 69 tahun. Ia meninggalkan warisan berupa karya-karya sastra yang kaya dan beragam, serta peran-peran film yang mengesankan.

Salah satunya adalah peran sebagai Soekarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, yang menjadi salah satu kisah dan fakta yang menarik untuk diketahui.

Baca Juga: Soekarno dan Supersemar, Apa yang Sebenarnya Terjadi pada 11 Maret 1966?

Artikel Terkait