Find Us On Social Media :

Kehidupan Politik Kerajaan Banten, Runtuh Akibat Politik Adu Domba

By Ade S, Selasa, 12 September 2023 | 10:03 WIB

Ilustrasi Masjid Banten Lama, Desa Karangantu, Serang, Banten oleh Rappard. Artikel ini membahas tentang kehidupan politik Kerajaan Banten, salah satu negara Islam yang berdiri di Jawa dan runtuh akibat politik adu domba.

Perlawanan terhadap Belanda memuncak ketika Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) duduk di tampuk kekuasaan Kerajaan Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa tidak hanya membawa Banten mencapai puncak kejayaan dalam bidang politik, ekonomi, dan kegamaan, tetapi juga gigih melawan Belanda.

Pada 10 November 1681, Sultan Ageng Tirtayasa mengirim utusan diplomatik ke Inggris di bawah pimpinan Tumenggung Naya Wipraya dan Jaya Sedana.

Selain itu, demi kepentingan politik kerajaan, Sultan juga menjalin hubungan persahabatan dengan para penguasa daerah, seperti Cirebon, Lampung, Gowa, Ternate, dan Aceh.

Perlawanan keras dari Sultan Ageng Tirtayasa memicu VOC melakukan politik adu domba dengan putranya, Sultan Haji.

Siasat VOC pun berhasil, hingga Sultan Haji mau bekerjasama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara sehingga harus menyerahkan kekuasaannya politik kerajaan kepada Sultan Haji.

Lengsernya Sultan Ageng Tirtayasa menjadi tanda berkibarnya kekuasaan VOC di Banten.

Meski Sultan Haji diangkat menjadi Sultan Banten selanjutnya, namun pengangkatan tersebut disertai beberapa persyaratan yang merugikan kerajaan.

Akibat lebih jauh monopoli VOC memengaruhi bidang politik dan ekonomi kerajaan. Sejak saat itu, Kesultanan Banten tidak lagi memiliki kedaulatan dan penderitaan rakyat semakin berat.

Pergantian sultan yang dicampuri politik VOC menimbulkan pemberontakan dan kekacauan di segala bidang.

Pada akhirnya, Kerajaan Banten dihapuskan oleh Belanda pada awal abad ke-19.

Kehidupan politik Kerajaan Banten adalah salah satu contoh dari dinamika sejarah nusantara yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi Anda tentang kehidupan politik Kerajaan Banten.

 Baca Juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Banten, Sangat Bergantung pada Perdagangan?