Penulis
Intisari-online.com - Sabdopalon adalah salah satu tokoh mistis yang diyakini sebagai penasihat dan peramal dari Kerajaan Majapahit.
Ia dikenal sebagai salah satu dari dua punakawan yang meninggalkan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dengan berpesan bahwa ia akan kembali setelah 500 tahun.
Ramalan Sabdopalon banyak dikaitkan dengan sosok presiden 2024, yang dianggap sebagai pemimpin yang akan membawa Indonesia ke arah kemajuan dan keadilan.
Namun, seberapa benarkah ramalan Sabdopalon ini?
Apakah ada fakta yang mendukungnya?
Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang presiden 2024 dalam ramalan Sabdopalon:
Mitos 1: Presiden 2024 adalah keturunan raja Majapahit
Salah satu ramalan Sabdopalon yang paling populer adalah bahwa presiden 2024 adalah keturunan raja Majapahit, yang memiliki darah biru dan garis keturunan yang jelas.
Ramalan ini didasarkan pada syair berikut:
> Sira ingkang sinungkalan> Teguh amurwabhawana> Panembahan ing Tanah Jawi> Ratu Adil ing Pajang Gedhe
Syair ini secara harfiah berarti:
> Dia yang tercela> Kokoh mengguncang dunia> Penguasa di Tanah Jawa> Ratu Adil di Pajang Besar
Baca Juga: Kisah Kerajaan Kediri, Kerajaan Hindu yang Berpusat di Daha dan Melahirkan Ramalan Jayabaya
Ramalan ini ditafsirkan sebagai gambaran tentang presiden 2024, yang merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V, yang tercela karena menikahi putrinya sendiri, yaitu Ratu Suhita.
Prabu Brawijaya V juga disebut sebagai penguasa di Tanah Jawa, sedangkan Ratu Adil di Pajang Besar merujuk pada gelar presiden 2024, yang akan memerintah dari ibu kota baru di Kalimantan.
Fakta 1: Tidak ada bukti sejarah atau genetik yang menunjukkan keturunan raja Majapahit
Meskipun ramalan ini terdengar menarik, tidak ada bukti sejarah atau genetik yang dapat membuktikan bahwa presiden 2024 adalah keturunan raja Majapahit.
Pertama, tidak ada catatan resmi atau sumber primer yang menyebutkan nama-nama keturunan Prabu Brawijaya V atau Ratu Suhita.
Kedua, tidak ada tes DNA atau analisis silsilah yang dapat menelusuri garis keturunan raja Majapahit hingga saat ini.
Ketiga, syair ramalan Sabdopalon sendiri bersifat metaforis dan multi-tafsir, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai acuan yang pasti.
Mitos 2: Presiden 2024 adalah Ratu Adil Satrio Piningit
Ramalan lain yang sering dikaitkan dengan presiden 2024 adalah bahwa ia adalah Ratu Adil Satrio Piningit, yaitu seorang tokoh mistis yang akan muncul pada akhir zaman untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kemelut. Ramalan ini didasarkan pada syair berikut:
> Ingkang sinuwun Gusti Allah
> Ingkang kawula badhe tumut
> Satriya piningit kang tumurun> Kang badhe dados panglima Perang Akhir Zaman
Syair ini secara harfiah berarti:
> Yang disayangi Tuhan Allah> Yang hamba ingin mengikuti> Satria tersembunyi yang turun> Yang akan menjadi panglima Perang Akhir Zaman
Ramalan ini ditafsirkan sebagai gambaran tentang presiden 2024, yang merupakan orang pilihan Tuhan, yang memiliki sifat-sifat ksatria, yang tersembunyi dari publik, dan yang akan memimpin Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
Baca Juga: Inilah Beberapa Kerajaan Melayu yang Pernah Berdiri di Riau, Ada Siak
Fakta 2: Tidak ada kriteria yang pasti untuk menentukan Ratu Adil Satrio Piningit
Meskipun ramalan ini terdengar menggugah, tidak ada kriteria yang pasti untuk menentukan siapa Ratu Adil Satrio Piningit.
Pertama, tidak ada definisi yang jelas tentang apa itu sifat-sifat ksatria, tersembunyi, atau pilihan Tuhan.
Kedua, tidak ada indikator yang objektif untuk mengukur kinerja atau prestasi presiden 2024 dalam memimpin Indonesia.
Ketiga, syair ramalan Sabdopalon sendiri bersifat samar dan ambigu, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai pedoman yang konkret.
Kesimpulan
Ramalan Sabdopalon adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan filosofis.
Namun, ramalan ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan sosok presiden 2024, karena tidak memiliki bukti yang kuat atau kriteria yang jelas.
Ramalan Sabdopalon lebih tepat dianggap sebagai inspirasi atau motivasi bagi bangsa Indonesia untuk mencari dan memilih pemimpin yang terbaik, sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.