Find Us On Social Media :

Inilah Tujuan Tradisi Memanjangkan Leher Pada Suku Karen Di Myanmar

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 1 September 2023 | 08:17 WIB

Tradisi memanjangkan leher wanita Suku Karen awalnya bertujuan untuk melindungi wanita dari serangan harimau.

Aksi teror dari tentara Myanmar ke desa-desa Suku Karen bukan hal yang mengejutkan lagi.

Kabarnya, militer Myanmar kerap membunuh, menyiksa, memperkosa perempuan dan anak-anak, serta membakar desa Suku Karen.

Saat ini, sekitar tujuh juta orang Karen tinggal di Myanmar dan sekitar 1,5 juta orang Karen di Thailand.

Ada pula kelompok-kelompok kecil Suku Karen yang tinggal di India dan negara-negara Asia Tenggara.

Selain itu, terdapat sekitar 140.000 pengungsi orang Karen yang tinggal di kamp-kamp di Thailand dan 50.000 lainnya yang diungsikan ke Amerika, Kanada, Australia, dan Eropa.

Mereka adalah korban dari penindasan yang dilakukan oleh junta militer Myanmar.

Sejak 2013, hubungan antara orang Karen dengan pemerintah Myanmar cukup terkendali setelah dua pihak melakukan negosiasi.

Kepercayaan tradisional Suku Karen adalah Animisme.

Kepercayaan ini hidup berdampingan dengan agama Buddha yang dipeluk oleh sebagian besar masyarakatnya.

Biksu dalam masyarakat Karen umumnya tidak hanya berperan sebagai pemimpin agama, tetapi juga menjadi tokoh masyarakat, guru, aktivis HAM, dan ahli pengobatan herbal.

Pada masa penjajahan Inggris, banyak misionaris Kristen yang dekat dengan Suku Karen.

Dari situlah sejumlah orang Karen percaya bahwa mereka harus melepaskan kepercayaan tradisional dan memeluk Kristen.