Tradisi animisme dan dinamisme zamak ditemukan sebelum manusia mengenal agama-agama seperti sekarang ini.
Intisari-Online.com -Dulu, sebelum datang agama-agama, manusia ternyata telah mempunya kepercayaan yang sifatnya animisme dan dinamisme.
Apakah yang dimaksud dengan tradisi animisme dan dinamisme itu?
Pengertian animisme
Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh yang mendiami sebuah benda.
Roh itu dipercaya mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana.
Berbeda dengan roh atau jiwa yang ada pada manusia yang disebut sebagai nyawa.
Saat manusia mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya.
Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah.
Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia.
Oleh karena itu, mereka dihormati, demikian pula nenek moyang kita.
Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang.
Menurut animisme, arwah tinggal di dunia arwah (kayangan) yang letaknya di atas gunung.
Misalnya, tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung atau bukit.
Biasanya, agar hubungan dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik, maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan.
Pengertian dinamisme
Sementara dinamisme adalah paham atau kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu, baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.
Kelompok dinamisme percaya dengan tenaga hidup yang tidak berpribadi dan ada pada manusia, binatang, tumbuhan, dan segala macam benda yang dapat dianggap membawa keberuntungan.
Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir.
Benda-benda yang dianggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat.
Berikut benda-benda yang berkaitan dengan pemujaan roh nenek moyang, antara lain:
Punden berundak
Punden berundak yaitu bangunan suci untuk pemujaan, terbuat dari batu yang bertingkat tingkat.
Peninggalan ini banyak ditemukan di Lebak Sibedug (Banten Selatan), Leles (Garut), dan Kuningan (Jawa Barat).
Dalam perkembangannya, punden berundak ini dapat disebut sebagai bentuk awal candi di Indonesia.
Arca
Arca merupakan perwujudan dari manusia atau binatang terbuat dari batu besar.
Peninggalan ini banyak ditemukan di Pasemah (Sumatra Selatan) dan lembah Bada Lahat (Sulawesi Selatan).
Menhir
Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.
Menhir banyak ditemukan di Pasemah (Sumatra Selatan), Ngada (Flores), Rembang (Jawa Tengah), dan Lahat (Sumatra Selatan).
Dolmen
Dolmen merupakan meja batu untuk sesaji.
Dolmen berfungsi sebagai tempat persembahan untuk memuja arwah leluhur. Di samping sebagai tempat pemujaan, dolmen juga berfungsi sebagai pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku atau raja.
Dolmen banyak ditemukan di Besuki, Jawa Timur. Dolmen di daerah ini biasa disebut pandhusa.
Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda batu merupakan benda berbentuk seperti lesung.
Juga dapat berbentuk waruga, yaitu batu utuh, persegi, dan bulat seperti terdapat di Sulawesi Utara.
Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan Bondowoso (Jawa Timur).
Kubur batu
Kubur batu merupakan lempeng batu yang disusun untuk pembatas dan tempat menyimpan mayat.
Kubur batu banyak ditemukan di Bali, Pasemah (Sumatra Selatan), Wonosari (Yogyakarta), Cepu (Jawa Tengah), dan Cirebon (Jawa Barat).
Patung
Patung pada umumnya bentuk patung masih sangat sederhana dan berbentuk binatang atau manusia.
Itulah beberapa penjelasan tentang tradisi animisme dan dinamisme