Find Us On Social Media :

Inilah Faktor-faktor Yang Membuat Kerajaan Sriwijaya Dapat Berkembang Dengan Cepat

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 5 Agustus 2023 | 19:17 WIB

Armada laut yang kuat menjadi salah satu faktor yang membuat kerajaan Sriwijaya dapat berkembang dengan cepat.

Armada laut yang kuat menjadi salah satu faktor yang membuat kerajaan Sriwijaya dapat berkembang dengan cepat.

Intisari-Online.com - Ada beberapa faktor yang membuat Kerajaan Sriwijaya dapat berkembang dengan cepat dan menjadi kerajaan maritim yang disegani.

Pada zamannya, Kerajaan Maritim memang dikenal sebagai kerajaan maritim yang sangat kuat.

Istilah kerajaan maritim merujuk pada kerajaan yang terletak di pesisir pantai dan masyarakatnya menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan laut, seperti perikanan, perdagangan, dan pelayaran.

Kerajaan maritim Nusantara berkembang di Sumatera, Jawa, dan Kepulauan Maluku.

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satunya.

Kerajaan Sriwijaya pertama muncul pada abad ke-7, lebih tepatnya pada 683 M.

Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Dari prasasti yang ditinggalkan, kerajaan maritim pertama di Indonesia ini terletak di tepi Sungai Musi, sekitar Kota Palembang, Sumatera Selatan, sekarang.

Sriwijaya berhasil memperluas pengaruhnya hingga Semenanjung Malam, Filipina, dan sebagian besar wilayah Nusantara.

Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional sehingga meningkatkan kehidupan social ekonomi negaranya.

Faktor yang mendorong pernyataan ini adalah Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.

Di Nusantara kerajaan pemegang hegemoni dan mempunyai andil besar dalam meramaikan perniagaan internasional pada abad ke-7 adalah Kerajaan Sriwijaya.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami keberhasilan di beberapa bidang.

Salah satunya dalam bidang maritim, dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda, dan Semenanjung Malaya.

Rakyatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas.

Ada beberapa alasan mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara.

Hubungan internasional

Sebagai kerajaan maritim berpengaruh, Kerajaan Sriwijaya melakukan transaski perdagangan dengan para saudagar dari China.

Selain itu, Sriwijaya juga menjalin perdagangan dengan India, Burma, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Kedatangan bangsa-bangsa Asing ke Sriwijaya karena di wilayahnya terdapat banyak barang dagangan yang dibutuhkan, seperti kapur barus, mutiara, kayu, rempah-rempah, gading, perak, emas, dan sebagainya.

Letaknya strategis

Lokasinya yang berada di tepi Sungai Musi membuat letak Sriwijaya sangat strategis karena berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan internasional.

Hal ini bahkan berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara pada masanya.

Armada laut yang kuat

Sriwijaya juga punya angkatan laut yang sangat kuat, tujuannya untuk menjaga stabilitas kerajaan juga mentasi gangguan di jalur pelayaran.

Selain itu, jalur-jalur utama kegiatan pelayaran dan perdagangan dapat dikontrol secara ketat.

Dengan begitu, kapal dagang dapat terjamin keamanannya dan semakin mendorong pedagang singgah di wilayahnya.

Angkatan laut Kerajaan Sriwijaya ditempatkan di berbagai pangkalan strategis dengan tugas mengawasi, melindungi kapal-kapal dagang yang berlabuh, memungut biaya cukai, serta mencegah terjadinya pelanggaran laut di wilayah kedaulatan dan kekuasaannya.

Faktor pendorong Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar

Pengaruh kemajuan pelayaran dan perdagangan antara India dan China terhadap perkembangan perekonomian Kerajaan Sriwijaya adalah perdagangan di Sriwijaya menjadi ramai.

Beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya berpotensi besar dalam bidang perdagangan adalah sebagai berikut.

- Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.

- Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi Selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya

- Hasil bumi Sriwijaya dan sekitarnya sebagai komoditas perdagangan berharga, terutama rempah-rempah dan emas

- Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam

- Telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah Genting Kra sebagai pusat perdagangan