Find Us On Social Media :

Penyebab Khalifah Umar Tetapkan Peristiwa Hijrahnya Nabi Sebagai Awal Tahun Hijriyah dalam Islam

By Ade S, Sabtu, 5 Agustus 2023 | 11:03 WIB

Ilustrasi. Apa yang menyebabkan Khalifah Umar bin Khattab menetapkan peristiwa hijrahnya Nabi sebagai awal perhitungan tahun hijriyah dalam Islam?

Intisari-Online.com - Kalender hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu-waktu penting dalam agama, seperti ibadah, puasa, dan hari raya.

Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, sehingga setiap bulannya terdiri dari 29 atau 30 hari.

Namun, tahukah Anda apa yang menyebabkan Khalifah Umar bin Khattab menetapkan peristiwa hijrahnya Nabi sebagai awal perhitungan tahun hijriyah dalam Islam?

Artikel ini akan mengulas jawabannya secara lengkap dan mendalam.

Latar belakang terbentuknya kalender Hijriah

Masyarakat Jahiliyah sudah mengenal Muharram sebagai bulan yang disucikan sebelum Islam datang.

Namun, penetapan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam atau Hijriah baru terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Sebelumnya, umat Muslim belum memiliki angka tahun, melainkan hanya bulan dan tanggal saja, mengikuti tradisi Arab pra-Islam.

Hal ini menyulitkan proses pencatatan surat dan urusan kenegaraan, sehingga timbul gagasan untuk membuat kalender Islam.

Kalender Islam dirumuskan oleh Khalifah Umar bin Khattab, yang bersama para sahabat sepakat menggunakan sistem kalender lama (pra-Islam) tetapi diperbaiki.

Baca Juga: Peristiwa 10 Muharram Karbala, Awal Mula Perpecahan Sunni dan Syiah

Setelah terjadi perdebatan, forum menyetujui pendapat Ali bin Abi Thalib, yang mengusulkan hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi sebagai awal tahun Islam.

Alasan dipilihnya hijrah Nabi adalah sebagai lambang perubahan umat Islam dari masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Akhirnya, terbentuklah kalender Islam dengan nama kalender Hijriah, yang dimulai pada tahun 622 Masehi.

Penyebab Khalifah Umar Tetapkan Peristiwa Hijrahnya Nabi Sebagai Awal Tahun Hijriyah dalam Islam

Waktu hijrah Nabi Muhammad dipilih oleh Sayyidina Umar sebagai penanda tahun baru Islam karena para sahabat belum sepakat tentang waktu kelahiran Nabi, maupun turunnya wahyu.

Ini karena, orang-orang Arab biasanya menentukan waktu berdasarkan peristiwa, bukan tanggal.

Sebagai contoh, kelahiran Nabi dulu disebut bersamaan dengan tahun gajah karena saat itu ada serangan Ka’bah oleh Abrahah, seorang raja yang ingin menguasai Ka’bah, tanpa menyebutkan tanggal atau tahunnya.

Sementara itu, waktu kematian Nabi Muhammad tidak dipilih karena menurut Sayyidina Umar, itu adalah tahun yang menyedihkan bagi umat Islam.

“Beliau akhirnya memutuskan tahun hijriah, selain karena waktunya jelas, hijrah juga dianggap sebagai pemisah antara haqq dan bathil. Dan menjadi awal kebangkitan umat Islam setelah sebelumnya hanya berdakwah secara diam-diam,” ujar Ahmad Sarwat.

Setelah menentukan tahun, para sahabat pun berdiskusi tentang tanggal pertama hijriah.

Sebab, hijrah Nabi sebenarnya tidak terjadi di Muharram, melainkan di Rabiul Awwal.

Baca Juga: Sejarah dan Tradisi Malam Satu Suro, Benarkah Dianggap Keramat?

Sayyidina Umar berpendapat, meskipun hijrah berlangsung di Rabiul Awal, tapi permulaan Hijrah Nabi justru ada di bulan Muharram.

Tepatnya di akhir Zulhijah ketika para sahabat membaiat Nabi Muhammad, sedangkan bulan berikutnya adalah Muharram, dimulainya hijrah.

Akhirnya disepakati, 1 Muharram menjadi tanggal awal tahun baru bagi umat Islam.

Itulah sejarah 1 Muharram sebagai penanda awal tahun baru Islam. Ditetapkan di zaman Sahabat Sayyidina Umar bin Khatab sebagai penanda tahun Islam.

Demikianlah artikel ini mengulas penyebab Khalifah Umar bin Khattab menetapkan peristiwa hijrahnya Nabi sebagai awal perhitungan tahun hijriyah dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sejarah Islam.

Baca Juga: Apa Saja Peristiwa Penting Saat Penyusunan Mukadimah Hukum Dasar?