Find Us On Social Media :

Sosok Perancang Lambang Garuda Pancasila Itu Di Akhir Hayatnya Justru Dituduh Sebagai Pengkhianat Negara

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 23 Juli 2023 | 08:17 WIB

Sultan Hamid II adalah perancang lambang Garuda Pancasila. Tapi jasanya terlupakan setelah dituduh terlibat dalam peristiwa Westerling 1950.

Sebelumnya, terdapat beberapa lambang negara yang sudah dibuat oleh beberapa tokoh.

Setelah perang kemerdekaan Indonesia dan disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, beberapa tokoh mulai merancang lambang negara sebagai salah satu identitas negara.

Untuk memfasilitasi hal tersebut terbentuk Panitia Lencana Negara pada 10 januari 1950 di bawah koordinator Menteri Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku Bung Hatta Menjawab, untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet, Menteri Priyono menyampaikan sayembara.

Kemudian terpilihlah dua rancangan lambang negara terbaik.

Dua rancangan tersebut miliki Sultan Hamid II dan M Yamin.

Pada proses selanjutnya, DPR memilih rancangan Sultan Hamid II.

Karya M Yamin tidak diterima karena masih menyertakan unsur-unsur pengaruh Jepang, seperti sinar-sinar matahari.

Setelah terpilih sebagai rancangan lambang negara, Garuda Pancasila mengalami tiga kali penyempurnaan.

Yaitu:

- Mengganti pita yang dicengkeram Garuda menjadi warna putih. Sebelumnya pita tersebut berwarna merah.

- Partai Masyumi keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang prisai.