Sunan Gresik alias Maulana Malik Ibrahim disebut sebagai Wali Songo yang pertama menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Dia menghapus sistem kasta.
Intisari-Online.com -Soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X Halaman 308:
"Mengapa Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi yang merupakan yang merupakan tradisi yang berasal dari ajaran agama Hindu sebelumnya? Jelaskan!"
Jawaban dan pembahasan:
Sunan Gresik, nama aslinya Maulana Malik Ibrahim, disebut sebagai Wali Songo pertama yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Salah satu warisannya adalah penghapusan sistem kasta yang identik dengan tradisi Hindu.
Maulana Malik Ibrahim alias Sunan Gresik disebut sudah berdakwah di Tanah Jawa ketika Kerajaan Majapahit masih berdiri.
Saat pertama kali datang ke Jawa, sebagian besar masyarakat masih memeluk agama lokal, juga Hindu.
Meski begitu, ternyata sudah ada beberapa yang memeluk ajaran Islam, walau jumlahnya masih sedikit.
TapiSunan Gresik tak terlalu mempermasalahkan hal itu.
Dia sejak awal dia memang memiliki sifat yang ramah dan lebih suka kedamaian.
Jadi menurutnya tidak masalah jika ada masyarakat yang belum menganut ajaran Islam dan memilih mengikuti ajaran penguasanya.
Rupanya sifat ramahnya inilah yang justru menarik perhatian masyarakat sekitar.
Dari semua itu, ada satu poin dalam ajaran Islam yang sangat menarik umat lain, yaitu soal kastanisasi.
Dalam ajaran Hindu, mereka mengenal sistem kastanisasi atau sistem kasta.
Di mana sistem kasta ini adalah penggolongan manusia berdasarkan golongan tertentu.
Ada 4 sistem kasta yang diketahui, yaitu:
1. Kasta Brahmana: kasta tertinggi, meliputi para tokoh agama, pendeta dan mereka yang bekerja di bidang spritual
2. Kasta Ksatria: meliputi golongan bangsawan, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan.
3. Kasta Waisya: meliputi para pekerja di sektor ekonomi seperti pedagang.
4. Kasta Sudra: meliputi para pekerja yang bertugas untuk membantu dan melayani para kasta di atasnya.
Orang-orang Sudra paling banyak di Gresik ketika itu.
Maulana Malik Ibrahim datang untuk melakukan perbaikan.
Sebab menurutnya, pengelompokan manusia berdasarkan kasta merupakan kerusakan moral dan hal ini sudah pasti tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Di dalam ajaran Islam, semua derajat manusia itu sama. Tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah.
Namun tidak mudah baginya untuk menghilangkan sistem kastanisasi. Oleh karenanya, dia menggunakan pendekatan kepada masyarakat melalui pergaulan.
Awal mulanya, dia berdakwah dikalangan orang yang tersisih. Pelan-pelan dia memperkenalkan Islam melalui adab dan perilaku.
Cara kedua dia menggunakan cara berdagang. Cara ini sangat baik sebab ruang lingkupnya menjadi sangat luas.
Bahkan dia berhasil memberikan dakwah kepada para bangsawan dengan lancar.
Kehadiran Maulana Malik Ibrahim menarik perhatian Raja. Meski Raja tidak berkenan masuk Islam, namun dia memberikan sebidang tanah di daerah pinggiran Gresik kepadanya.
Saat ini, wilayah ini dikenal dengan nama Desa Gapura.
Selain itu, dia juga mendapat izin untuk mengembangkan agama Islam. Dia pun segera membuka pondok pesantren.
Di sana dia mendidik masyarakat setempat hingga Maulana Malik Ibrahim wafat pada 1419.
Dia dimakamkan di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Oleh karena itulah, ia juga disebut dengan Sunan Gresik.