Find Us On Social Media :

Ketika Raja Mataram Islam Amangkurat IV Diserbu Paman Dan Adik-adiknya, Meletuslah Perang Takhta Jawa II

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 13 Juli 2023 | 15:17 WIB

Perang Takhta Jawa II terjadi ketika penguasa Mataram Islam, Amangkura IV, harus berhadapan dengan paman dan adik-adiknya.

Setelah Amangkurat IV memimpin, rakyatnya terpecah dalam banyak golongan yang menentang kedudukan raja.

Konflik bermula saat Amangkrat IV menurunkan pangkat serta mengambil wilayah kekuasaan dua adiknya, yaitu Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya, yang dirasa terlalu besar.

Pada Juni 1719, Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya yang sakit hati terhadap tindakan kakaknya melancarkan serangan ke Keraton Kartasura.

Mereka didukung oleh putra-putra Untung Surapati, kalangan ulama di istana, dan mendapatkan simpati dari sang ibu, Ratu Pakubuwono.

Tapi serangan mereka dapat dipukul mundur oleh pasukan VOC.

Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya pun mundur ke Yogyakarta, tepatnya di Kartasari yang pernah menjadi kedudukan Sultan Agung.

Di sana Pangeran Blitar dinobatkan sebagai raja bergelar Sultan Ibnu Mustapa Pakubuwana Senapati Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama.

Sementara Pangeran Purbaya diangkat menjadi panglima perang bergelar Panembahan Purbaya.

Sultan Ibnu Mustapa terus memberontak terhadap Amangkurat IV.

Tapi dengan cara berbeda.

Pemberontakan tidak dilakukan dengan serangan, tetapi dengan tidak menyerahkan upeti atau menghadap Amangkurat IV.

Dia juga terus melakukan perluasan wilayah.