Faktor yang Mendorong Mataram Menjadi Negara Agraris adalah Kondisi Ini

Ade S

Editor

Relief membajak sawah di Candi Borobudur. Apa saja faktor yang mendorong Mataram menjadi negara agraris?
Relief membajak sawah di Candi Borobudur. Apa saja faktor yang mendorong Mataram menjadi negara agraris?

Intisari-Online.com -Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Namun, tahukah Anda bahwa Mataram juga merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber utama perekonomian dan kekuasaannya?

Apa saja faktor yang mendorong Mataram menjadi negara agraris? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Sejarah Singkat Mataram Kuno

Mataram Kuno adalah kerajaan yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur pada abad ke-8 sampai ke-11 Masehi.

Kerajaan ini didirikan oleh Wangsa Sanjaya dengan Rakai Mataram sebagai raja pertamanya pada tahun 732 Masehi.

Kerajaan ini memiliki tiga dinasti yang saling berganti, yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.

Kerajaan ini berpusat di Bhumi Mataram, yang sekarang diperkirakan berada di sekitar Yogyakarta.

Pada awalnya, kerajaan ini bersifat Hindu dan memiliki pengaruh yang besar di Jawa Tengah bagian utara.

Namun, pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, terjadi perpecahan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yang menganut agama Buddha.

Baca Juga: 5 Faktor Pendorong Berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno Menuju Kejayaan

Dinasti Syailendra kemudian memindahkan pusat kerajaannya ke Jawa Tengah bagian selatan.

Dinasti Syailendra mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Sri Dharmatungga dan Samaratungga.

Pada masa ini, wilayah Mataram Kuno meluas hingga Semenanjung Malaka dan Kamboja.

Dinasti Syailendra juga dikenal sebagai pembangun Candi Borobudur, salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra bersatu kembali setelah pernikahan antara Rakai Pikatan dan Pramodawardhani, putri Samaratungga.

Namun, pada masa Dinasti Isyana, yang dipimpin oleh Mpu Sindok, terjadi perpindahan ibu kota kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti letusan Gunung Merapi, konflik internal, serangan dari Sriwijaya, dan kurangnya akses ke pelabuhan laut.

Mataram Kuno adalah kerajaan yang memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Kerajaan ini menunjukkan perkembangan budaya dan politik yang beragam di Jawa pada masa lampau.

Faktor yang Mendorong Mataram Menjadi Negara Agraris

Negara agraris adalah negara yang sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.

Merekabiasanya memiliki lahan yang subur, iklim yang mendukung, dan sumber daya alam yang melimpah.

Baca Juga: 3 Faktor yang Menyebabkan Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah Timur Pulau Jawa

Negara agraris juga biasanyamemiliki masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani dan menghasilkan berbagai macam produk pertanian, seperti padi, palawija, sayur, buah, rempah-rempah, dan sebagainya.

Mataram merupakan salah satu contoh negara agraris di Nusantara.

Kerajaan yang juga dikenal sebagaiMedangini diketahuiterletak di wilayah Jawa Tengah dan bagian dari Jawa Timur.

Faktor yang mendorong Mataram menjadi negara agraris adalah karena lokasinya yang jauh dari pantai,di mana penduduknya mengandalkan hasil pertanian sebagai sumber pendapatannya.

Kerajaan ini juga diklaim tidak terlibat dalam aktivitas kemaritiman yang berkembang di masa itu.

Demikianlah penjelasan tentangfaktor yang mendorong Mataram menjadi negara agraris. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: 3 Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok

Artikel Terkait