Find Us On Social Media :

3 Faktor yang Menyebabkan Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah Timur Pulau Jawa

By Ade S, Kamis, 6 Juli 2023 | 17:03 WIB

Peta dan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Berikut ini artikel yang menjelaskan tentang apa yang menyebabkan perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke daerah timur Pulau Jawa.

Intisari-Online.com - Pada masa-masa awal berdiri hingga puncak kejayaannya, Kerajaan Mataram Kuno dikenal sebagai sebuah kerajaan yang terletak di Jawa Tengah.

Namun, menjelang kehancurannya, kerajaan ini justru diketahui berpindah ke wilayah yang kini dikenal sebagai Jawa Timur.

Apa yang menyebabkan perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke daerah timur Pulau Jawa tersebut?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak artikel di bawah ini. Dimulai dengan sejarah perpindahan Kerajaan Mataram Kuno.

Sejarah Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno awalnya berpusat di Poh Pitu, sebuah wilayah yang sampai sekarang belum diketahui pasti letaknya, namun diduga berada di antara Jawa Tengah bagian selatan (Magelang atau Kedu) dan Yogyakarta.

Namun, lokasi ibu kota kerajaan tidak tetap, melainkan berpindah-pindah sesuai dengan pergantian raja.

Rakai Panangkaran, yang menggantikan Raja Sanjaya, memindahkan pusat kerajaan ke arah timur, kemungkinan di sekitar Sragen atau Purwodadi-Grobogan.

Sedangkan Rakai Pikatan (840-856 M) memilih Mamrati, yang masih dekat dengan Poh Pitu, sebagai ibu kota kerajaan.

Pada masa Dyah Balitung (898-915 M), Poh Pitu kembali menjadi pusat kerajaan, sebelum dipindahkan lagi oleh Dyah Wawa (924 M) ke Bhumi Mataram (Yogyakarta).

Baca Juga: 3 Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok 

Puncak perpindahan ibu kota terjadi pada tahun 929 M, ketika Mpu Sindok membawa kerajaan ke Jawa Timur.

Di sana, Kerajaan Mataram Kuno lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Medang.

Menurut Prasasti Turyan, Tamwlang, yang sekarang masuk wilayah Jombang, adalah ibu kota pertama kerajaan di Jawa Timur.

3 Faktor yang Menyebabkan Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah Timur Pulau Jawa

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan alasan di balik perpindahan pusat kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Tiga di antaranya adalah faktor bencana alam, sosial-politik, dan ekonomi, seperti yang akan dijelaskan secara detail berikut ini.

1) Bencana Alam

Salah satu alasan yang mendorong Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur adalah bencana alam yang melanda ibu kota Medang di Yogyakarta.

Bencana alam tersebut adalah erupsi Gunung Merapi yang terjadi sekitar tahun 924-929 M saat Dyah Wawa (824-929 M) berkuasa.

Erupsi tersebut menyebabkan kerusakan parah pada ibu kota dan beberapa candi, seperti Candi Sambisari, Candi Morangan, Candi Kedulan, Candi Kadisoka, Candi Kimpulan, dan lain-lain.

Menurut para pujangga, bencana tersebut merupakan tanda akhir zaman yang mengharuskan pembentukan kerajaan dan wangsa baru.

Baca Juga: Silsilah Kerajaan Mataram Kuno, dari Awal Berdiri Hingga Kerutuhannya 

2) Sosial Politik

Alasan lain yang mempengaruhi perpindahan Kerajaan Mataram Kuno adalah situasi sosial politik yang tidak kondusif.

Situasi tersebut disebabkan oleh adanya perebutan kekuasaan antara keluarga kerajaan sendiri.

Contohnya adalah kudeta yang dilakukan oleh Empu Daksa dan Rakai Gurunwangi terhadap Raja Balitung.

Selain itu, Kerajaan Mataram Kuno juga harus menghadapi ancaman dari Kerajaan Sriwijaya yang berhasil menguasai Jawa Tengah.

Akibatnya, Raja Dyah Wawa tewas dan Empu Sindok tidak memiliki alasan untuk tetap berada di Jawa Tengah.

Empu Sindok kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur dan mendirikan wangsa baru yaitu Wangsa Isyana.

3) Ekonomi

Alasan terakhir yang mendorong perpindahan Kerajaan Mataram Kuno adalah faktor ekonomi dan perdagangan.

Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah dikenal sebagai kerajaan yang gemar membangun candi-candi besar dan indah, seperti Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Boko, Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan sebagainya.

Hal ini menunjukkan kemegahan dan kekuasaan kerajaan, tetapi juga memberatkan rakyat dan mengurangi waktu mereka untuk berkegiatan ekonomi.

Di saat bersamaan, mereka juga menyadari bahwa Jawa Timur memiliki potensi ekonomi yang lebih baik karena memiliki lahan pertanian yang subur dan akses perdagangan yang mudah.

Hal ini didukung oleh adanya pelabuhan dan sungai-sungai besar, seperti Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang memudahkan hubungan dagang dengan dunia luar.

Oleh karena itu Empu Sindok memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dengan alasan-alasan tersebut.

Demikian artikel yang menjelaskan tentang apa yang menyebabkan perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke daerah timur Pulau Jawa. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Bukti-bukti yang Menunjukkan Bahwa Mataram Kuno adalah Sebuah Kerajaan Maritim