Find Us On Social Media :

Kisah Selokan Mataram Menjadi Bukti Kepedulian Raja Yogyakarta terhadap Nasib Rakyatnya

By Afif Khoirul M, Kamis, 22 Juni 2023 | 09:15 WIB

Kisah Hamengku Buwono IX membangun selokan Mataram untuk mensiasti penindasan Jepang.

Intisari-online.com - Selokan Mataram, atau disebut juga Kanal Yashiro dalam bahasa Jepang, adalah kanal irigasi yang menghubungkan Kali Progo dan Kali Opak, dua sungai besar di timur Yogyakarta.

Kanal irigasi ini selesai dibuat pada tahun 1944 dan mengairi 15.734 ha lahan pertanian. Selokan Mataram masih ada hingga kini sebagai warisan sejarah.

Selokan Mataram dibangun pada masa Jepang menjajah Indonesia, yaitu antara tahun 1942 hingga 1945.

Pada masa itu, Jepang menerapkan kebijakan Romusha, yaitu kerja paksa yang mengeksploitasi tenaga rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang melawan Sekutu.

Banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban kekejaman Romusha, baik secara fisik maupun psikis.

Raja Yogyakarta saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, tidak tinggal diam melihat kondisi rakyatnya yang memprihatinkan.

Ia berusaha menyelamatkan rakyatnya dari Romusha dengan cara yang cerdik dan diplomatis.

Ia mengusulkan kepada Jepang agar rakyatnya diperintahkan untuk membangun sebuah kanal irigasi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian.

Sultan Hamengkubuwono IX berdalih bahwa rakyat Yogyakarta sangat miskin, tanahnya gersang, dan hasil pertaniannya kurang produktif.

Ia mengatakan bahwa dengan adanya kanal irigasi, rakyatnya dapat memakmurkan diri sendiri dan juga membantu Jepang dalam menyediakan sumber daya alam.

Usulan Sultan ternyata diterima oleh Jepang dan ia pun mendapatkan dana untuk membangun kanal irigasi sepanjang 31,2 km.

Baca Juga: Hemengkubuwono II vs Raden Ronggo III, Pertempuran Sengit Mataram dan Pemberontak yang Didukung oleh Inggris