Find Us On Social Media :

Kisah Amangkurat II, Raja Mataram Islam yang Terobsesi dengan Kekuasaan dan Kekayaan

By Afif Khoirul M, Jumat, 9 Juni 2023 | 13:10 WIB

Ilustrasi - Amangkurat II raja Mataram Islam yang gila kekuasaan

Ia suka memakai pakaian eropa sebagai pakaian dinas, sehingga mendapat julukan Sunan Amral (admiral).

Ia juga sering berkhianat dan membunuh para pejabat dan kerabatnya yang dianggap sebagai ancaman atau saingan.

Akibatnya, ia dibenci oleh rakyatnya dan banyak menghadapi pemberontakan selama masa pemerintahannya.

Salah satu pemberontakan terbesar yang dihadapi oleh Amangkurat II adalah pemberontakan Untung Surapati.

Ia adalah seorang budak asal Bali yang berhasil melarikan diri dari VOC dan menjadi pemimpin perlawanan terhadap Belanda di Jawa Timur.

Untung Surapati berhasil mendirikan kerajaan sendiri di Pasuruan, dan bersekutu dengan Trunajaya dan Pangeran Puger untuk melawan Amangkurat II dan VOC.

Pemberontakan ini berlangsung selama lebih dari dua puluh tahun, dan menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan.

Amangkurat II meninggal dunia pada tahun 1703, dan digantikan oleh putranya yang bernama Amangkurat III.

Ia dimakamkan di Imogiri, Bantul, Yogyakarta.

Meskipun ia berhasil mempertahankan takhta Mataram dari para pemberontak, ia juga meninggalkan warisan yang buruk bagi kerajaannya.

Baca Juga: Mengungkap Akhir Hayat Amangkurat III, Raja Mataram Islam yang Wafat di Pelukan VOC

Ia dikenang sebagai raja yang haus darah dan kekuasaan, yang menjual tanah airnya kepada VOC demi kepentingan pribadinya.