Find Us On Social Media :

Kisah Amangkurat II, Raja Mataram Islam yang Terobsesi dengan Kekuasaan dan Kekayaan

By Afif Khoirul M, Jumat, 9 Juni 2023 | 13:10 WIB

Ilustrasi - Amangkurat II raja Mataram Islam yang gila kekuasaan

Intisari-online.com - Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di tanah Jawa.

Kerajaan ini didirikan oleh Panembahan Senopati pada akhir abad ke-16, dan mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Agung pada awal abad ke-17.

Namun, setelah kematian Sultan Agung, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran akibat konflik internal dan serangan dari luar.

Salah satu raja Mataram Islam yang paling kontroversial adalah Amangkurat II, yang memerintah dari tahun 1677 hingga 1703.

Ia merupakan putra dari Amangkurat I, raja Mataram Islam yang gagal menghadapi pemberontakan Trunajaya, seorang penguasa Madura yang berhasil merebut ibu kota Mataram di Plered pada tahun 1677.

Amangkurat I meninggal dunia dalam pelarian, dan mewariskan takhta kepada putranya, Raden Mas Rahmat, yang kemudian dikenal sebagai Amangkurat II.

Amangkurat II naik takhta dengan bantuan dari VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Belanda yang memiliki kepentingan di Nusantara.

Dengan bantuan VOC, Amangkurat II berhasil mengusir Trunajaya dari Plered dan mengembalikan kekuasaannya atas Mataram.

Namun, ia juga harus membayar mahal dengan menyerahkan sebagian wilayah Mataram kepada VOC sebagai ganti rugi perang.

Selain itu, ia juga harus tunduk pada kebijakan VOC yang sering merugikan kepentingan Mataram.

Amangkurat II dikenal sebagai raja yang terobsesi dengan kekuasaan dan kekayaan.

Baca Juga: Saat Kerajaan Giri Kedaton Takluk Di Tangan Maram Islam Yang Ekspansif