Find Us On Social Media :

Peristiwa Cold Harbour, Pertempuran Sengit dan Berdarah antara Grant dan Lee di Perang Saudara Amerika

By Afif Khoirul M, Kamis, 1 Juni 2023 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Peristiwa Cold Harbour.

Upaya-upaya untuk menyerang ujung utara garis pertahanan dan untuk melanjutkan serangan-serangan di ujung selatan tidak berhasil.

Grant mengatakan tentang pertempuran ini dalam memoarnya, "Saya selalu menyesali bahwa serangan terakhir di Cold Harbour pernah dilakukan. Tidak ada keuntungan apa pun yang diperoleh untuk menebus kerugian besar yang kami alami."

Pasukan-pasukan kedua belah pihak saling berhadapan di garis-garis ini hingga malam tanggal 12 Juni, ketika Grant sekali lagi maju dengan sayap kirinya, bergerak ke sungai James.

Dalam tahap akhir, Lee mengubur pasukannya di dalam Petersburg yang terkepung sebelum akhirnya mundur ke arah barat melintasi Virginia.

Pertempuran Cold Harbour adalah salah satu pertempuran paling mematikan dan paling timpang dalam sejarah Amerika Serikat.

Ribuan prajurit Uni tewas atau terluka dalam sebuah serangan frontal yang sia-sia melawan posisi-posisi Konfederasi yang kokoh.

Diperkirakan bahwa pasukan Uni menderita sekitar 18.000 korban jiwa, sementara pasukan Konfederasi hanya sekitar 5.000 korban jiwa.

Meskipun demikian, Grant tidak menyerah dan terus berusaha untuk merebut Richmond dan mengakhiri perang saudara.

Akibat dari pertempuran Cold Harbour adalah sangat merugikan bagi kedua belah pihak.

Pasukan Uni kehilangan moral dan kepercayaan diri karena serangan-serangan mereka yang gagal dan korban jiwa yang tinggi.

Pasukan Konfederasi juga kehilangan banyak prajurit yang berpengalaman dan berani, yang sulit digantikan.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Hari Lahir Pancasila, Kisah Soekarno Rumuskan Ide Dasar Negara Di Bawah Pohon Sukun