Find Us On Social Media :

Mengapa Sosok Moh Hatta Tidak Dikenal sebagai Salah Satu Perumus Pancasila?

By Afif Khoirul M, Senin, 29 Mei 2023 | 19:00 WIB

Ilustrasi - Sosok Mohammad Hatta.

Namun, rumusan Piagam Jakarta ini tidak disetujui oleh sebagian anggota PPKI yang berasal dari golongan nasionalis dan non-Islam.

Mereka khawatir bahwa kalimat tersebut akan menimbulkan diskriminasi dan perpecahan di antara rakyat Indonesia yang beragam.

Akhirnya, setelah melalui perdebatan dan kompromi, kalimat tersebut dicoret dari rumusan dasar negara yang kemudian disahkan sebagai Pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

Dalam proses pencoretan kalimat tersebut, Mohammad Hatta juga berperan sebagai penengah antara golongan Islam dan golongan nasionalis dan non-Islam.

Ia berusaha agar kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang tidak merugikan salah satu pihak.

Dia juga menegaskan bahwa pencoretan kalimat tersebut tidak berarti menghapus prinsip ketuhanan dari dasar negara, tetapi hanya menghapus kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Mohammad Hatta juga berjasa dalam penyusunan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Ia memberikan masukan, kritik, dan penengahan yang berkontribusi dalam penyempurnaan rumusan Pancasila.

Namun, perannya ini tidak sepopuler peran Soekarno yang secara langsung mengajukan Pancasila dan menggunakan istilah Pancasila.

Mengapa demikian? Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya dokumentasi dan publikasi mengenai peran Mohammad Hatta dalam penyusunan Pancasila.

Tidak banyak sumber sejarah yang mencatat secara detail apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Mohammad Hatta dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.

Baca Juga: Sosok Tatang Koswara, Sniper Indonesia yang Selamat dari 30 Orang Bersenjata dengan Syal Merah Putih

Selain itu, Mohammad Hatta sendiri juga tidak banyak membicarakan perannya tersebut dalam pidato-pidato atau tulisan-tulisannya.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya upaya politisasi Pancasila oleh rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Rezim Orde Baru mencoba mengklaim Pancasila sebagai ideologi tunggal negara dan mengaitkannya dengan legitimasi kekuasaannya.

Dalam upaya ini, rezim Orde Baru menonjolkan peran Soekarno sebagai pencetus Pancasila dan mengesampingkan peran para pendiri bangsa lainnya, termasuk Mohammad Hatta.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengungkap dan mengapresiasi peran Mohammad Hatta dalam penyusunan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Peran Mohammad Hatta tidak boleh dilupakan atau diabaikan dalam sejarah Pancasila.

Ia adalah salah satu tokoh yang turut menyumbangkan pemikiran dan pengorbanannya demi terwujudnya negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.