Sarwono Kusumaatmadja adalah satu dari sedikit sosok yang dipercaya sekaligus oleh Soeharto dan Gus Dur. Meninggal dunia di usia 79 tahun.
Intisari-Online.com -Tak banyak sosok dalam pemerintahaan Indonesia yang dipercaya oleh dua presiden sekaligus.
Dari yang tidak banyak itu, Sarwono Kusumaatmadja adalah salah satunya.
Jumat (26/5) kemarin, sosok yang begitu dihormati di kalangan Partai Golkar itu mengembuskan napas terakhir di Penang, Malaysia.
Sarwono adalah sosok yang begitu dipercaya Soeharto, juga dipercaya Gus Dur.
Soeharto dan Gus Dur, masing-masing mewakili dua era yang benar-benar berbeda.
Seoharto adalah representasi Orde Baru, sementara Gus Dur identik dengan Reformasi.
Meski begitu, dua-duanya satu suara soal Sarwono.
Kabar meninggalnya Sarwono disampaikan olehKetua DPP Partai Golkar Christina Aryani saat dihubungi Kompas.com pada Jumat petang.
"Kami keluarga besar Partai Golkar merasakan duka cita mendalam atas kepergian tokoh sekaligus senior kami Bapak Sarwono Kusumaatmadja," kata Christina.
Christina mengenang Sarwono sebagai sosok yang tenang.
Di adalah sosok dengan integritas dan pengetahuan luas, serta merupakan pribadi yang sangat disiplin dan bertanggung jawab.
"Rentang pengabdian beliau pada negara tidak diragukan lagi sebagaimana terlihat dari baktinya yang besar untuk negara baik pada level eksekutif maupun legislatif," kata Christina.
Ia mengatakan, Sarwono adalah sosok yang menginspirasi sekaligus menjadi contoh bagi kader muda Partai Golkar.
Sarwono meninggal dunia di usia 79 tahun, ia lahir pada 24 Juli 1943.
Sepanjang hidupnya, ia sempat menduduki sejumlah jabatan di masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada 1988-1993 dan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada 1993-1998.
Sarwono juga tercatat pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama 18 tahun, sejak 1971 sampai 1988.
Sarwono menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, partai penguasa di era Orde Baru, pada tahun 1983 hingga 1988.
Setelah Orde Baru tumbang, ia dipercaya menjadi Menteri Eksplorasi Kelautan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada periode 1999-2001.
Setelah itu, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari provinsi DKI Jakarta untuk periode 2004-2009.
Ada cerita menarik soal keterkaitan Gus Dur dan Sarwono.
Bagaimanapun juga, Sarwono adalah sahabat deka Gus Dur.
Dalam cuitannya di Twitter, Mohamad Guntur Romli bercerita bahwa Gus Dur pernah terlibat obrolan dengan Sarwono.
"Pak Sarwono nanti akan saya angkat menteri yang ngurus kelautan!"
"Presidennya siapa, Gus?"
"Saya sendiri."
Obrolan itu kabarnya terjadi 18 tahun sebelum reformasi.
Dan ajaibnya, obrolan itu akhirnya menjadi kenyataan ketika pada 1999 Gus Dur naik menjadi Presiden Indonesia.
Tanpa pikir, Gus Dur menunjuk Sarwono sebagai Menteri Eksplorasi Kelautan.
"Gus, mengapa harus saya yang jadi menjadi Menteri Eksplorasi Kelautan?"
"Saya kan sudah bilang dari dulu. Seorang yang tak terlalu religius akhirnya dipaksa harus percaya pada karamah."
"Kira-kira apa yg harus saya kerjakan nanti, Gus?"
"Pokoknya Pak Sarwono mengerjakan apa yang tidak digarap kementerian lain…"
Lalu keduanya pun tertawa sambil salaman.