Find Us On Social Media :

Perbandingan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru dan Reformasi

By Ade S, Sabtu, 27 Mei 2023 | 14:03 WIB

Mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatan Presiden, pada Mei 1998. Berikut ini penjelasan lengkap tentang perbandingan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi.

Akhirnya, pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.

Masa Reformasi

Masa Reformasi dimulai sejak pengunduran diri Presiden Soeharto pada tahun 1998 hingga sekarang.

Pada masa ini, Indonesia mengalami perubahan besar di bidang politik dan ekonomi. Beberapa perubahan yang terjadi antara lain:

- Terjadinya transisi demokrasi dengan adanya pemilihan umum yang lebih bebas dan adil. Hal ini memungkinkan munculnya berbagai partai politik baru dan pergantian kepemimpinan nasional secara damai.

- Terjadinya reformasi konstitusi dengan adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini mengubah sistem pemerintahan dari presidensial menjadi semipresidensial dengan adanya pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat.

- Terjadinya reformasi birokrasi dengan adanya upaya pemberantasan korupsi, peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta penataan ulang struktur organisasi pemerintahan.

- Terjadinya reformasi desentralisasi dengan adanya otonomi daerah yang lebih luas bagi provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya dan pembangunan daerahnya.

Pada masa Reformasi, Indonesia berusaha untuk memulihkan kondisi ekonominya dari dampak krisis tahun 1997. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah antara lain:

- Melanjutkan kerja sama dengan IMF dan Bank Dunia untuk mendapatkan bantuan dana talangan dan program pemulihan ekonomi.

- Melakukan restrukturisasi perbankan dengan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menjamin simpanan nasabah bank, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk menyelesaikan masalah bank-bank bermasalah, serta Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas moneter.

Baca Juga: Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi, Latar Belakang dan Tantangan 

- Melakukan privatisasi terhadap beberapa BUMN yang tidak efisien atau bermasalah untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan-perusahaan tersebut.- Melakukan deregulasi terhadap beberapa sektor usaha untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam melakukan investasi di Indonesia.

Pada masa Reformasi, Indonesia berhasil keluar dari krisis ekonomi pada tahun 2004 dengan mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 5% per tahun¹. Namun, tantangan ekonomi masih tetap ada, seperti:

- Masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial di masyarakat.

- Masih rendahnya daya saing ekonomi Indonesia di pasar global akibat kurangnya inovasi, infrastruktur, sumber daya manusia, dan iklim usaha yang kondusif.

- Masih bergantungnya perekonomian Indonesia pada komoditas primer seperti minyak bumi, gas alam, batubara, kelapa sawit, karet, dll. Hal ini membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global.

- Masih besarnya utang luar negeri Indonesia baik pemerintah maupun swasta yang harus dibayar dengan bunga tinggi.

Demikian penjelasan lengkap tentang perbandingan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Cara Dapatkan Barang dari Luar Negeri dengan Teknologi dan informasi?