Find Us On Social Media :

Ketika Raja Mataram Islam Amangkurat II Mengelabuhi VOC Dalam Kasus Untung Surapati

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 24 Mei 2023 | 13:27 WIB

Mataram Islam, dalam hal ini Amangkurat II, diam-diam membela VOC saat hendak menangkap Untung Surapati. Perwira VOC Kapten Francois Tack tewas terbunuh.

Mataram Islam, dalam hal ini Amangkurat II, diam-diam membela VOC yang hendak menangkap Untung Surapati. Perwira VOC Kapten Francois Tack tewas terbunuh.

Intisari-Online.com - Amangkurat II disebut sebagai raja Mataram Islam yang berhati, berhasil naik takhta karena bantuan VOC.

Dia juga meminta bantuan VOC ketika hendak memadamkan pemberontakan Trunojoyo.

Permintaan itu tentu besar dampaknya bagi Mataram Islam.

Tapi untung saja, Amangkurat II punya patih seoerti Nerangkusuma.

Mertua Untung Surapati ini dikenal sebagai sosok yang anti-VOC.

Dia juga mendesak Amangkurat II untuk membatalkan perjanjian dengan bangsa Belanda.

Gara-gara Patih Nerangkusuma jugalah Amangkurat II berani mengelabuhi VOC dalam kasus Untung Surapati.

Untung Surapati merupakan budak VOC yang kelak di kemudian hari dikenal sebagai seorang bangsawan dan Bupati Pasuruan bergelar Tumenggung Wiranegara.

Untung Surapati berasal dari Bali.

Suatu ketika dia ditemukan oleh seorang perwira VOC bernama Kapten van Beber.

Van Beber kemudian menjaul Untung Surapati kepada perwira VOC yang lain, van Moor, untuk dibawa ke Batavia.

Di usia sekitar 20 tahunan, Surapati dijebloskan ke dalam penjara karena terlibat asmara dengan putri van Beber bernama Suzane.

Di penjara, dia menghimpun tahanan dab berhasil kabur dari penjara lalu menjadi buronan.

Surapati kemudian ditawari menjadi tentara VOC, tugasnya menjemput Pangeran Purbaya putrar Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten.

Ketika Surapati hendak membawa Pangeran Purbaya ke Tanjungpura, muncul pasukan VOC yang lain di bawah pimpinan Vaandring Kuffeler.

Mereka memperlakukan Pangeran Purbaya dengan kasar, membuat Surapati tidak terima.

Dia menghancurkan pasukan Kuffeler.

Sementara Pangeran Purbaya dibawa ke Tanjungpura, Surapati membawa istri Purbaya yang bernama Gusik Kusuma ke Kartasura.

Untung Surapati pun jadi buronan VOC.

Singkat cerita, Untung Surapati sampai di Kartasura dan menyerahkan Gusik Kusuma kepada ayahnya, Patih Nerangkusuma.

Seperti disebut di awal, Nerangkusuma adalah sosok yang sangat anti terhadap VOC Belanda.

Nerangkusuma juga menikahkan Gusik Kusuma dengan Untung Surapati.

Sementara itu, VOC mengutus Kapten Francois Tack untuk menangkap Surapati di Kartasura.

Rombongan Kapten Tack sampai di Kartasura pada Februari 1686.

Mataram Islam, dalam hal ini Amangkurat II yang sudah dipengaruhi Nerangkusuma, pura-pura membantu Kapten Tack.

Pertempuran pun terjadi di halaman keraton, pasukan VOC hancur, Kapten Tack pun tewas di tangan Untung Surapati.

Amangkurat II kemudian memberi restu Surapati untuk merebut Pasuruan dan menjadi bupati di sana dengan gelar Tumenggung Wiranegara.

Tak lama kemudian, Amangkurat II pura-pura mengirim pasukan untuk merebut Pasuruan.

Tentu saja pasukan ini mengalami kegagalan karena pertempurannya hanya bersifat sandiwara sebagai usaha mengelabui VOC.

Tapi nasib baik Surapati tak bertahan selamanya.

Setelah Amangkurat II mangkat dan digantikan Amangkurat III lalu Pangeran Puger (Pakubuwono I), Surapati akhirnya menemui ajalnya.

Pada September 1706, gabungan pasukan VOC, Mataram Islam, Madura, dan Surabaya yang dipimpin Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruab.

Pertempuran di benteng Bangil akhirnya menewaskan Untung Surapati alias Wiranegara tanggal 17 Oktober 1706.

Namun ia berwasiat agar kematiannya dirahasiakan.

Makam Surapati pun dibuat rata dengan tanah.

Perjuangan dilanjutkan putra-putranya dengan membawa tandu berisi Surapati palsu.