Intisari-Online.com -Salah satu kerajaan Islam paling berpengaruh dan perkasa di Pulau Jawa adalah Kerajaan Mataram Islam yang eksis sejak abad ke-16 hingga abad ke-18.
Kerajaan ini menciptakan sejarah gemilang di bawah Sultan Agung yang mampu menguasai hampir seluruh wilayah Jawa dan Madura.
Beruntung, peninggalan kerajaan Mataram Islam masih terjaga hingga kini sebagai saksi keagungan dan kebudayaan kerajaan tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas 10 peninggalan kerajaan Mataram Islam yang menarik untuk diketahui, termasuk 4 masjid ikonik yang menjadi sentra peradaban dan penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Sejarah Singkat Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berkuasa antara abad ke-16 hingga abad ke-18.
Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Sultan Agung (1613-1645 M).
Di bawah kekuasaannya, Mataram mampu menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura.
Selain itu, kerajaan yang terletak di Kotagede, Yogyakarta, ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah didirikannya loji-loji dagang di pantai utara.
Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang Harus Anda Ketahui
Masa kekuasaan Kerajaan Mataram Islam berakhir pada 1755 M, setelah ditandatangi Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama VOC.
Dalam kesepakatan tersebut, Kesultanan Mataram dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan Ngayogyakarta dan Nagari Kasunanan Surakarta.
10 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam meninggalkan banyak peninggalan berupa bangunan-bangunan bersejarah yang masih bisa kita lihat hingga saat ini.
Berikut adalah sepuluh peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang paling terkenal:
1) Masjid Agung Kotagede
Panembahan Senopati mendirikan Masjid Agung Kotagede pada tahun 1575 M sebagai masjid pertama di Yogyakarta. Masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Jawa dengan atap limasan dan joglo serta menara yang berbentuk seperti candi Hindu.
2) Masjid Gedhe Kauman
Sultan Agung membangun Masjid Gedhe Kauman pada tahun 1640 M sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam di Mataram. Masjid ini memiliki arsitektur yang mirip dengan Masjid Agung Kotagede, namun lebih besar dan megah.
3) Taman Sari
Taman Sari adalah kompleks istana air yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1758 M sebagai tempat rekreasi dan peristirahatan keluarga kerajaan. Taman Sari terdiri dari beberapa bangunan dan kolam air yang saling terhubung dengan terowongan bawah tanah.
Baca Juga: Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam Sejak Berdiri Hingga Runtuh
4) Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning
Masjid ini berlokasi di Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Masjid ini didirikan oleh Kiai Musodo yang merupakan keponakan Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Nama Ploso Kuning berasal dari pohon ploso yang banyak tumbuh di sekitar masjid.
5) Masjid Agung Surakarta
Masjid ini adalah masjid resmi kerajaan Surakarta setelah Perjanjian Giyanti yang dibangun oleh Pakubuwana II pada tahun 1763 M. Masjid ini terletak di sebelah utara istana kerajaan yang kini menjadi Kraton Surakarta.
6) Keraton Kesultanan Yogyakarta
Keraton ini adalah istana resmi Sultan Yogyakarta dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram Islam yang paling terkenal. Keraton ini dibangun pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I dan terletak di pusat kota Yogyakarta.
7) Keraton Kasunanan Surakarta
Ini adalah istana resmi Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram Islam yang paling terkenal. Keraton ini dibangun pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II dan terletak di pusat kota Surakarta.
8) Kompleks Makam Imogiri
Merupakankompleks makam bagi raja-raja Mataram Islam beserta keturunannya, yang dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1632.
Di kompleks makam yang luasnya mencapai 10 hektar ini dimakamkan raja-raja yang pernah bertahta di Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta beserta keluarganya.
Baca Juga: Penyebab Kegagalan Mataram Islam Ketika Menyerang VOC di Batavia
9) Benteng Vastenburg
Benteng ini merupakan peninggalan kerajaan Mataram Islam yang dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Benteng ini terletak di pusat kota Yogyakarta dan digunakan sebagai tempat pertahanan pada masa lalu.
10) Pasar Kotagede
Pasar ini adalah pasar tradisional yang terletak di Kotagede, Yogyakarta. Pasar ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram Islam karena Kotagede merupakan pusat kerajaan Mataram Islam pada masa lalu.
Daftar Raja-raja Mataram Islam
Berikut adalah daftar raja-raja Kerajaan Mataram Islam beserta masa pemerintahannya:
1) Panembahan Senopati Ingalaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa (1586-1601 M), pendiri Kerajaan Mataram Islam yang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan daerah-daerah di Jawa Timur dan Barat.
2) Panembahan Seda Krapyak (1601-1613 M), putra dan pengganti Panembahan Senopati yang melanjutkan peperangan dengan Banten dan Demak serta menambah wilayah kekuasaannya dengan menundukkan daerah-daerah di Jawa Tengah.
3) Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M), putra dan pengganti Panembahan Seda Krapyak yang merupakan raja terbesar dan terkenal dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam.
4) Amangkurat I (1645-1677 M), putra dan pengganti Sultan Agung yang menghadapi pemberontakan Trunojoyo dari Madura dan Pangeran Puger dari Mataram. Ia juga mengalihkan ibu kota kerajaan dari Kotagede ke Plered dan kemudian ke Kartasura.
5) Amangkurat II (1677-1703 M), putra dan pengganti Amangkurat I yang menghadapi pemberontakan Sunan Kuning dari Mataram dan Raden Mas Said dari Surakarta.
Baca Juga: Terungkap, Ini Tujuan Belanda Memecah Belah Kerajaan Mataram Islam
6) Amangkurat III (1703-1708 M), putra dan pengganti Amangkurat II yang menghadapi pemberontakan Pangeran Mangkubumi dari Mataram dan Raden Mas Garendi dari Surakarta.
7) Pakubuwana I (1704-1719 M), putra dan pengganti Amangkurat III yang menghadapi pemberontakan Pangeran Blitar dari Mataram dan Raden Mas Said dari Surakarta. Ia juga membuat perjanjian dengan VOC yang memberikan lebih banyak wilayah-wilayah kerajaan kepada Belanda sebagai ganti bantuan militer.
8) Amangkurat IV (1719-1726 M), putra dan pengganti Pakubuwana I yang menghadapi pemberontakan Pangeran Cakraningrat dari Madura dan Raden Mas Said dari Surakarta.
9) Pakubuwana II (1726-1749 M), putra dan pengganti Amangkurat IV yang menghadapi pemberontakan Sunan Kuning dari Mataram dan Raden Mas Said dari Surakarta.
10) Pakubuwana III (1749-1788 M), putra dan pengganti Pakubuwana II yang menghadapi pemberontakan Pangeran Mangkubumi dari Mataram dan Raden Mas Said dari Surakarta. Ia juga membuat perjanjian dengan VOC yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
Demikianlah artikel tentang sepuluh peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang masih bisa kita lihat hingga saat ini. Jangan lupa untuk mengunjunginya jika ada kesempatan, ya.
Baca Juga: Terungkap, Ini Tujuan Belanda Memecah Belah Kerajaan Mataram Islam